Laporan Hasil Penelitian (Deskriptif)
MORFOLOGI TUMBUHAN
Angelica keiskei .
koidzumi
BAB III
MORFOLOGI DAN
ANATOMI TUMBUHAN HERBA ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)
Ashitaba (angelica keiskei) adalah suatu jenis tanaman herba anual
/tahunan atau bisa juga bianualatau dua
tahunan yang abadi. Tumbuh di suatu tempat yang terbuka dengan persentase
asosiasi yang tinggi. Akan tumbuh baik
dengan kondisi tanah yang memadai yang mengandung kadar unsur hara yang
secukupnya. Dapat tumbuh di berbagai tempat di daerah indnesia dengan iklim
tropis. Seperti dapat tumbuh di daerah sembalun yang merupakan suatu daerah
datran tinggi yang cukup lembab. Kemungkinan tanaman ini akan tumbuh dengan
sempurna di daerah seperti sembalun tersebut. Area jika di bandingkan dengan
pertumbuhan di daerah Pancor misalnya tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan
baik. Batang atau bahkan daunnya cepat mengalami kematian yang di tandai dengan
mengunignya daun tanaman tersebut. Dan mjuga tanaman ini juga tidak dapat
melakukan perbungaan secara sempurna.
Ashitaba merupakan suatu jenis tanaman herba yang simple serta bernilai rupiah
yang tinggi. Hal ini di sebabkan karena tanaman Ashitaba tidak memerlukan daa
yang banyak untuk perawatanya karena kempuan assiasinya dengan tanaman atau
tumbuhan lain dan juga terhadap hewan. Seerti tanaman herba lainnya emungkinan
tanaman Ashitaba tidak dapat di dekati leh hama yang dapat mengganggu
pertumbuhan dari tananm ini sendri
karena tanaman herba biasanya menimbulkan bau dan rasa yang tidak sedap
yang tidak di sukai oleh para hama.
Angelica tanaman yang keiskei, asli Kepulauan Izu di lepas pantai Jepang
dan sekarang juga dibudidayakan di Indonesia, umumnya dikenal sebagai
ashitaba-istilah yang umum diterapkan pada tanaman itu sendiri, daun segar dan
bubuk berasal dari tanaman daun dan getah oleh perusahaan seperti Jepang Bio
Science Laboratory (JBSL). Orang Jepang makan daun mentah atau dimasak, membuat
teh dengan menekan ashitaba daun, taburi bedak halus ashitaba tanah melalui
berbagai makanan seperti yoghurt, dan termasuk bubuk sebagai sehat, bahan
fungsional produk seperti makanan yang dipanggang dan mie. "Nama ashitaba
berarti 'besok daun,'" kata Vincent Hackel, presiden dan CEO. "Ashita
berarti 'besok' dan ba berarti 'daun." "Nama berasal dari tanaman
kemampuan untuk dengan cepat menumbuhkan daun baru setelah mengambil setek.
Awalnya, Jepang diperlakukan seperti ashitaba daun hijau lainnya, seperti kale,
memakannya mentah atau memasak mereka dalam berbagai hidangan. "Lalu
mereka mulai mencari di dalam profil gizi," kata Hackel, dan menemukan
bahwa itu cukup tinggi di sejumlah nutrisi penting. Saat itulah mereka mulai
membuat ashitaba serbuk. Ashitaba mengandung, per 100 gram daun mentah: 65,0 mg
kalsium, 5,3 gram serat, 1,0 mg besi, 3.700 μg beta-karoten, 2.100 μg vitamin
A, 0.1 mg Vitamin B1, 0,24 mg Vitamin B2 dan 55 mg vitamin C. Penelitian telah
menunjukkan berbagai manfaat kesehatan yang berhubungan dengan asupan ashitaba,
termasuk pengurangan lemak viseral, meningkatkan metabolisme lemak,
meningkatkan toleransi glukosa, menurunkan tekanan darah, meningkatkan
sirkulasi, lebih tinggi high-density lipoprotein (HDL) kadar kolesterol,
menurunkan kadar trigliserida dan menurunkan peradangan, di kalangan lain.
Adapun klasifikasi dari ashitaba tersebut adalah :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Apiaceae /
Umbeliferiae
Ordo : Apiales
Genus : Angelica
Spesies : Angelica
keiskei koidzumi
A. MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN ASITABA (Angelica
keiskei koidzumi)
- Morfologi Daun
Daun ashitaba adalah termasuk daun lengkap yang
terdiri dari pelepah (upih), tangkai, dan helaian. Upih daun melekat pada
batang pokok yang sepintas kita tidak dapat membedakan antara batang pokok
dengan daunnya. Tangkai daun silinder agak sedikit kecil bila di bandingkan dengan
pelepah daun yang mengalami pelebaran di bagian samping yang kemudian melekat
di batang pokok. Daun tersebar, majemuk atau terbagi pinnatus, palmatus atau
trifoliolatus, dengan pelepah yang lebar, ada atau tidak stipula.
Daun
Ashitaba taermasuk daun majaemuk karena dari mulai pelepah dan ujung tangkai
daun-daun mulai tumbuh dengan anak daun yag sbenarnya berjmlah tiga atau lebih
. anak-anak daun pada daun Ashitaba ini mempunya anak tangkai yang sela-olah
seperti tangkai daun untuk daun-daun yang melekat padanya. Daun Asitaba
mengalami torehan yang dalam dengan torehan yang di hasilkan terpisah dari
bagian yang awal munculnya torehan tersebut sehingga daun tersebut seperti
terlihat seprti daun yang beranak daun tiga.
Ujung daun ashitaba meruncing dengan pangkal
daun yang tumpul. Susunan tulang daun pada tanaman ashitaba ada dua macam yaitu
ada yang menjari dan menyirip. Hal ini di lihat dengan dua sudut pandang yang
berbeda yaitu , pertama jika kita melihat mulai dari bagian tempat melekatnya
daun tanaman tersebut, tulang daunnya menjari. Tulang daun menjari yaitu jika dari
ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperihatkan susunan
seperti jari-jari pada tangan. (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI). Berdasarkan argumentasi buku tersebut, daun ashitaba di
katakan memiliki susunan tulang daun menjari karena tulang daun muncul dari
ujung anak tangkai dengan tulang daun mengikuti susunan tulang daun yang
berasal dari tangkai tersebut.sedangkan ashitaba kami katakan sebagai susunan
tulang daun menyirip karena pada helaian daun yang merupakan hasil torehan daun
tersebut, tulang daunnya tersusun menyirip.daun menyirip yaitu daun - daun yang
mempunyai ibu tulang daun yang berjalan dari pangkal keujung dan meupakan
terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini akan muncul tulang-tulang cabang,
sehingga susunannya seperti susunan sirip-sirip pada ikan. (Gembong Citro
Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI).
Ada
daun ashitaba yang menjadi ibu tulang daun ada sistem pertulangan yang menyirip
ini yaitu tulang daun yang mengalami sistem pertulangan daun menjari. Dari
sanalah kemudian akan muncul tulan-tulang cabang yang membentuk seperti sirip
ikan tadi. Tepi daun ashitaba yaitu bergerigi dengan duri yang berwarna putih
yang tidak terlalu keras atau kaku. Dagimg daunnya tipis seperti kertas jika
pada usia muda tapi pada daun-daun yang sudah dewasa. Daun tanaman ini tipis
agak keras dengan permukaan yang agak kasar. Warna daun yang masih muda
berwarna hijau agak kekuning-kuningan seadangkan daun yang sudah dewasa
berwarna hijau tua. Daun tanamn yang oleh orang Barat di panggil dengan sebutan
Tomorrow’s leaf yang berasal dari Jepang
ini berdasarkan sisitem pertulangan daunnya merupakan daun tipe majemuk campuran.daun
majemuk campuran yaitu daunsuatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang –
cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat anak-anak daun yang
tersusun menyirip. (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI).
Jika kita teliti secara seksama daun
ashitaba terlihat seperti daun yang tunggal yang tersusun dalam suatu tangkai
tanpa upih daun. Karena pada dasrnya daun Ashitaba ini mengalami torehan dalam
dan terpisah yang mempengaruhi bentuk dengan anak tangkai daun yang terkesan
seperti ibu tangkai daun tapi sebenarnya merupakan anak tangkai pertama di mana
yang kemudian menjadi anak tangkai kedua yaitu tangkai yang langsung
berhubungan dengan helaian daun atau dengan pertulangan daun menyirip tadi.
Jika di lihat dengan sudut pandang secara
keseluruhan daunnya di mana daunnya tersebut kita lihat tanpatorehan maka daun
ashitaba tersebut adalah daun majemuk yang berhadapan dan bentuknya seperti
pohon cemara atau lebih tepatnya bangun segitiga sama sisi. Jika kita lihat
secara subjektif maka bentukatau bangun daun ashitaba adalah bulat. Daun bulat
yaitu daun yang jika panjang : lebar = 1 : 1 (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI) .
- Anatomi Daun Ashitaba
Ashitaba (Angelica keiskei koidzumi)
adalah jenis tanaman suatu jenis tanaman tahunan yang abadi. Daun merupakan
sebuah organ vital yang dimiliki oleh setiap tumbuhan tidak terkecuali bagi
tanaman Ashitaba. Asitaba tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi dengan
kedalam tanah yang cukup lembab seperti di Sembalun. Tumbuhan ini terasuk
tanamn monocotyl.
Adapun anatomi daun biasanya berbentuk seperti
pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang., serta urat
daunnya yang sejajar, jaringan yang terdapat pada daun Asitaba yaitu terdapat
jaringan epidermis, stomata, mesofil, xilem, floem, sklerenkim,parenkim, dan
mesofil.
Jaringan epidermis pada daun Asitaba yaitu sama
dengan jarigan pada daun umumnya yaitu merupakan suatu jaringan yang berupa
satu lais sel yang dindngnya mengalami penebalan dari zat ktikula atau dari
lignin. (Anonim,1994, Anatomi Tumbuhan). Pada epidermis terdapat
stomata yang diapit oleh 2 sel penutup. Stomata terletak nerdert di antara urat
daun. Fungsi dari stomata tersebut yaitu untuk sebagai jalan masuk dan keluarnya
udara. Sedangkan jaringan epiderms brfungs untuk melindung lapsan sel di bagian
dalm dari kekeringan dan untuk mecegah penguapan ar melalui permukaan daun.
Mesofil yaitu merupakan jaringan dasar penyusun
daun Ashitaba. Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan
banyak ruang antar sel. Pada tanaman Asitaba tidak jaringan mesofil tidak
mengalami diferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons sehingga
jaringan ini kemungkinan jumlah klorofilnya kurang. Namun meskipun bigitu
mesfil sangat berarti bagi kelangsungan hidup Ashitaba karena pada mesofil ini
makanan di prduksi dengan bantuan cahaya matahari melalui suatu proses yang di
sebut dengan proses fotosintesis. Tanaman Ashitaba ini juga melakukan penyimpanan
makanan pada daun berupa getah yang berwarna kuning pekat dalam jumlah
yang cukup banyak di mana getah tersebut
juga di temukan di organ Ashitaba yang lain seperti batang misalnya. Dan
kemungkinan juga getah tersebut di hasilkan dari sel-sel tambahan yaitu
kelenjar.
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun
yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun. Yang termasuk
berkas pengangkut daam hal ini yaitu jaringan xilem dan jaringan floem. Pada
tanaman seperti Ashitaba letak xilem dan
floem tidak teratur jumlah suatu berkas pembuluhnya.
Jaringan sklerenkim yaitu jaringan penguat yang
terdapat pada daun yaitu yang berfungsi untuk memperkokoh organ
tumbuhan.Jaringan sklerenkim ini hanya terdapat ada daun yang sudah tidak lagi
melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri dari
sel-sel mati. Dinding selnya kurang kuat karena tidak mengandung kayu.
Jaringan parenkim yaitu jaringan yang tidak
terlalu dominan pada dan hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit saja.
Parenkim pada Ashitaba juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpanan cadangan makanan. Parenkim ini
terdapat pada jaringan mesofil.
B. MORFOLOGI DAN ANATOMI BATANG ASITABA (Angelica
keiskei koidzumi)
1.
Morfologi Batang
Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang
mempunyai batang lunak seprti tanaman herba pada umumnya yaitu lunak dengan
banyak menghasilkan cairan. Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang jelas
mempunyai batang di mana termasuk jenis batang yang basah yaitu batang yang
lunak dan basah.Tanaman family Apiaceae ini mempunyai bentuk batang yang
silinder atau bulat dengan garis – garis vertical seperti benang yang ada di sepanjang bagian yang
tubuh batang tersebut atau di sebut sebagai batang yang beralur. Batang tanaman
earth growth ini tidak berbuku-buku atau beruas yang biasanya sebagai tempat
terdapatnya daun. Daun tumbuh dengan melekatkan diri pada batang dengan upih
yang memeluk batang. Batang Ashitaba tumbuh tegak lurus keatas menuju kearah
sinar matahari. Batng yang seperti itu di sebut sebagai batang yang bersifat fototrop.
Seperti halnya batang pada batang tumbuhan
umumnya,tanaman ashitaba secar anatomi tanaman tersebut mempunyai titik tumbuh
yang teru meakukan peremajaan sel atau teru melakukan pembelahan yang di sebut
sebagai daerah apical meristem yang ersusun ats komponen – komponen sel
embrional yang selalu muda dan biasanya terletak di bagian ujung titik tumbuh
batang. Tanaman ini tidak melakukan percabangan karena Ashitaba adalh tanaman
annual sampai biannual dan termasuk tanaman Monocotyledoneae yang salah satu
cirinya yaitu batangnya lunak dengan kadar air yang tinggi. Hal ini di sebabkan
karena pada batang ashitaba tidak terdapat cambium sehingga batang ashitaba
tidak begitu kokoh jika di bandingkan
dengan tanaman pohon yang mempunyai cambium sehingga dapat tumbuh melebar dan
meninggi dengan pembuluh Xilem dan floem yang dengan kambium mereduksi
membentuk lingkaran tahun. Lain halnya dengan batang ashitaba yang
pertumbuhannya searah saja. Maksudnya yaitu tanaman tersebut tidak dapat
melebar tapi hanya bisa tumbuh tinggi keatas. Meskipun demikian batang ashitaba
ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama dalam hal kesehatan dan
pemenuhan asupan gizi bagi tubuh manusia.
Warna batang Ashitaba yang kami lihat yaitu
berwarna hijau muda sedang pada literature yang lain kami temukan bahwa batang
ashitaba dalam pertumbuhannjya setelah dewasa akan mengalami perubahan warna
dan akan menjadi lebih tinggi dari masa mudanya yaitu batangnya berubah menjadi warna merah persis seperti
tanaman herba spesies Amaranthus spinosus ( Bayam berduri). Ketika sudah sampai
pada fase tersebut tanaman ashitaba ini kemudian di sebut sebagai tanaman
Ashitaba pohon yang sebelumnya di sebut sebagai tanaman daun Ashitaba.
Adapun pada batang ashitaba ini terdapat getah
hasil sekresi yang berwarna kuning pekat yaitu umum menghasilkan poliasetilin
dengan rangka 17-karbon (penyebab dari kebanyakan efek meracun, tapi prinsip
meracun Conium adalah suatu alkaloid) sering triterpenoid saponin dan berbagai
macam koumarin (diturunkan dari umbelliferon), kadang (pada Ferula)
sesquiterpen lakton, jarang sianogenik dan jarang bertanin, umumnya menyimpan
karbohidariat dalam bentuk trisakharida umbeliferrosa; saluran sekresi yang
terbentuk secara skhizogen banyak terdapat pada parenkim berisi monoterpen
memberi wangi yang khas pada tumbuhan), sesquiterpen dan komponen
fenil-propanoid.
2.
Anatomi Batang
Dilihat dari penampang melintang, batang
berbentuk segi dengan sudut tumpul. Epidermis terdiri dari selapis sel bentuk
empat persegi panjang, kecil. Terdapat jaringan kolenkim di setiap sudut di
bawah lapisan epidermis. Korteks menjadi dasar dari jaringan parenkim. Berkas
pembuluh bertipe kolateral, pada bagian tengah terdapat empulur batang.
Batang secara umum terdiri atas tiga bagian yaitu
bagian epidermis, korteks, dan stele. Secara morfologi telah di jelaskan bahwa
tanaman Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang tidak mengalami percabangan
dan struktur batangnya mempunyai ukuran yang relatif sama dari pangkal sampai
ke ujung pangkal.
Jaringan epidermis tersusun oleh selapis sel ,
tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang
terlalu besar. Ashitaba ketika sudah dewasa tidak dapat membentuk kambium gabus
karena batangnya lebih banyak menyimpan air atau banyak mengandung air.Epidermis
terdapat pada bagian terluar batang yang berfungsi sebagai pelindung dari
kehilangan air. Korteks yaitu tersususn oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdnding
tipis, bayak ruang antar sel. Terdapat klenki dan sklerenkim yang berfungsi
sebagai penyokng dan penguat tubuh. Sel-sel korteks bagian dalam yang mnegndung
amilum di sebut floterma (sarung tepung). Jarnga-jaringan yang merupakan
jaringan merstem dasar pada tanaman Ashitaba belum begitu jelas. Namun jasi
yang di haskan yang berupa getah warna kuning tersebut di hasilkan dari
penyimpanan cadangan makanan. Bila di bandingkan denga gjumlah getah yang di
hasilakn tanaman Ashataba ini pada daun lebih sedikit kemungkinan di sebabkan
karena pada daerah batang jaringan parenkimnya terlihat jelas sedang pada dauan
hanya berupa selubung parenkim saja.
Sama halnya dengan yang ada pada daun letak
berkas pembuuh seperti xilem dan floem tidak teratur tersebar di dalam
endodermis atau tersebar pada meristem dasar dan di lindungi sarung berkas
pengangkut. Fungsi floem yaitu berfungsi untuk mengangkut zat makanan yang di
buat di daun menuju ke seluruh tubuh. Sedangkan xilem berfungsi untuk
menyalurkan air dan garam dari akar ke daun.
Stele merupakan bagian batang yang terletak
paling dalam. Lapisan paling luar dari stele di sebut perisikel atau
perikambium. Di sebelah dalamnya terdapat jaringan parenkim dengan berkas
pembuluh pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Iakttan xilem terletak
berdampingan dengan ikatan floem dan, xilem di sebelah dalam sedangkan floem
menghadap ke luar. Pada tanaman Ashitaba xilem dan floem tidak di pisahkan oleh
kambium karena pada batang Ashitaba tidak mempunyai kambium.
Tanaman Ashitaba ketika masih muda belum mempunyai
empulur tapi ketika sudah dewasa ashitaba mempunyai empulur walau hanya sedikit
saja.
C. MORFOLOGI AKAR ASHITABA (Angelica keiskei
koidzumi)
1. Morfologi Akar
Akar adalah bagian pokok yang
merupakan bagian .pokok yang penting bagi tubuh tumbuhan yang yang tubuhnya
telah merupakan kormus. .Akar ashitaba mempunyai system perakaran serabut yaitu
jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian di susul
oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
akar (Gembong
Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI) . akar tersebut tadi dalam
perkembangannya akan mengalami modifikasi menjadi akar yang membesar sebagimana
akar umbian yang menyebabkan akar tersebut tampak seperti akar yang mempunyai
sistem perakarakaran tunggang yaitu, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akr
pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil (Gembong Citro
Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI). Akar Ashitaba berfungsi sebagaimana fungsi
yang terdapat pada akar tumbuhan pada umumnya yaitu berfungsi sebagai berikut :
1)
Untuk memperkuat berdirinya tumbuhan
2)
Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di
dalam air dari dalam tanah
3)
Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4)
Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
Adapun warna dari akar Ashitaba tersebut adalah berwarna coklat tua jika
sudah dewasa tapi jika masih muda akan berwarna puith agak kuning-kuning
ataubahkan bisa juga berwarna cokalat muda jika menjelang masa dewasa. Akar
Ashitaba mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.
Leher akar/ pangkal akar yang merupakan bagian yang
langsung berhubungan denagn pangkal batang.
b.
Ujung akar yaitu yang merupakan bagian yang paling muda
yang selalu melakukan peremajaan sel atau melakukan pembelahan karena pada daerah tersebut merupakan suatu daearha yang
di sebut sebagai daearah neristem apikal yang tersusun atas sel-sel embrional
yang selalu muda.
c.
Batang akar, yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya di mana pada bagian ini terdapat banyak jaringam yang mengalami
diferensiasi sel.
d.
Cabang-cabang akar yang merupakan bagaian-bagain yang
secara tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari
akar pokok dan masing-masing akan mengadakan percabangan lagi.
e.
Serabut akar yaitu merupakan suatu bagaian yang juga di
miliki oleh Ashitaba yaitu merupakan suatu serabut yang kemudian bermdifikasi
membentuk akar umbi sebagai bentuk dari aplikasi akar dalam hal sebagai tempat
untuk penimbunan cadangan makanan.
f.
Rambut-rambut akar, merupakan bagian yang sifatnya
sementara yaitu umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung akar. Jika
akar bertamabah panjang rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung kemudian akan mati tetapi
akan tumbuh tidak jauh dari ujung yang mati tersebut.
g.
Tudung akar yaitu bagain yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jarinagn yang berguna untuk pelindungi ujung akar yang masih muda
dan lemah. Tudung akar sebagai pelindung ujung akar yaitu dalam menembus tanah
merupakan bagian yang di pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus
di ganti dengan yang baru.
Ketika tumbuhan masih kecil akar sudah tumbuh di dalam bakal biji yang di
sebut sebagai akar lembaga. Jika sudah berkembang akar lembaga tersebut akan
tumbuh dengan aura yang berbeda.
2. Anatomi akar
Akar merupakan suatu organ vital yang harus di miliki setiap tumbuhan.
Karena peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.
Di balik peran yang di maiankan tersebut terdapat jaringan-jaringan yang selalu
bekerja untuk memaksimalkan peran tersebut. Seperti yang terjadi pada tanaman
Ashitaba yang mempunyai banyak komponen jaringan yang berperan dalam
hidupnya. Adapu jaringan yang berperna tersebut di antaranya yaitu terdapat
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Epidermis terdiri atas selapis sel yang letaknya dan tidak terdapat
ruang-ruang antar sel. Sel-sel epidermis yang letaknya satu garis dengan berkas
ruang xilem mengalami modifikasi membentuk bulu akar. Bulu-bulu akar berfungsi
menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Korteks, terdiri atas beberapa
lapaisan sel yang berdinding tipis serta susunanya tidak rapat. Banyak terdapat
ruang-ruang anatar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Endodermis,
jaringan yang yang merupakan batasan terdalam lapaisan korteks, terdiri atas
selapis sel yang bentuk dan struturnmya khusus. Pada dinding radial sel-sel
endodermis mengalami penebalan dari lignin atau suberin, yang bersifat
impermeabel. Penebalan dinding tersebut tanpak seperti pita yang mengelilingi
dinding sel yang di sebut pita kaspari. Air dan garam-garam mineral masuk
kedalam plasmodesmata.
Silinder pusat merupakan bagian yang terdapt di sebelah dalam endodermis.
Bata terluara dari silinder pusat terdiri dari jaringan perisikel yang mudah di
bedakan dari jaringan lainnya. Sel-sel perisikel yang berhadapan dengan berkas
xilem besifat meristematis (aktif membelah) dan mampu membentuk akar cabang.
D. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA ASHITABA (Angelica
keiskei koidzumi)
1. Morfologi bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang terjadi pada tanaman
yang mempunyai biji. Suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba baginya untuk
berbunga. Pada bunga yang merupaka suatu tempat tejadinya berbagai proses
seperti proses persarian (pebnyerbukan) dan pembuahan yang kemudian
menghasilkan buah yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang akan
tumbuh menjadi individu baru. Pada dasarnya bunga yang terbentuk pada tanaman
ashitaba merupakan modifikasi dari salah satui organ yang ada padanya seperti
daun, batang, dan akar. Bunga yang terbentuk merupakn penjelmaan suatu tunas
(batang atau daun) yang bentuk, warna dan susunannya di sesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan. , sehingga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan
kemudian menghasilkan alat-alat perkembangbiakan. Ketika tunas yang mengalami
perubahan bentuk menjadi bunga, batang Ashitaba akan terhenti perkembangnanya
yang kemudian batang tersebut akan melakukan perubahan warna menjadi warna
merah. Sedangkan daun-daunya tetap bersifat seperti daun hanya bentuk dan
warnanya yang berubah, dan berperan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya
akan mengahasilkan calon individu baru.
Sebagian lagi yang akan mengalami metamorfosis seperti pada tanaman Ashitaba,
banyak daun yang kemudian mengalami metamorfosis menjadi daun-daun pembalut
atau daun pelindung yang bersifat seperti daun, denagn bentuk yang bulat
memanjang dan pada awal munculnya akan terjadi pelipatan seperti daun pisang
yang terdapat ulat di dalamnya. Jika di lihat dengan lebih teliti lagi daun
tersebut akan berbentuk sepeti daun debnga bangun daun yang jorong.
Keunikan dari tanaman ini yaitu selain terlihat pada bunganya yang begitu
indah dengan warna yang sangat menawan yang mampu menarik minat serangga yang
menyukai madunya. Tanaman ini juga memiliki ke unikan dalam hal perkembangan
organ pelindung yang mengiringi tumbuhnya bunga yaitu daun pembalut atau daun
pelindung yang padanya terdapat daun semu yang mana daun tersebut terjadi
karena adanya modifikasi dari tanaman itu sendiri. Daun semu yang tersebut
tumbuh di ujung daun yang pembalut. Namu tidak mengganggu pertumbuhan daun
tempat melekatnya tersebut. Pada sample yang lebih sedikit dewasa daun semu
tersebut tumbuh dengan baik dan akan tumbuh menjadi sebuah daun yang sejati.
Terhentinya pertumbuhan batang menyebabkan bagian bunga yang merupakan
metamorfosis, daunnya tersusun rapat satu sama lain. Bunga Ashitaba mempunyai
kekhasan yaitu mempunyai bau yang tidak di senangi oleh hama penggangu perumbuhannya. Ashitaba
merupakan suatu jenis tanaman yag sangat tahan dengan serangan hama. Sehingga untuk perawatan tanaman obat
ini tidak membutuhkan pupuk yang dapat mencemari lingkungan. Nama Angelica yang
di beriakn oleh penemunya di dasarkan pada struktur perbungaan yang di miliki
oleh Ashiataba ini yaiut mmepunyai warna yang begitu indah. Penemunya
mengibaratkannya bak seorang putri yang sedang turun ke bumi membawa
ketentraman. Tanaman dengan bunga yang berwarna putih yang di topang oleh
kelopak yang berwarna hijau. Ketika musim kemarau bunga-bunga akan gugur dari
tangkainya. Bunga Aahitaba merupakan suatu jenis tanaman dengan bunga majemuk
yang tersususn dalamsuatu rangkaian berbentuk payung.
Tata letak bunga Ashitaba yaitu tumbuh di ujung batang dan berkumpul
membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragam atau majemuk. Tipe
yang di anut oleh tanaman yang menganut sistem perbungaan yang majemuk tak
terbatas. Bunga dalam umbela komposita (bisa tereduksi menjadi bunga tunggal),
kapitulum, jarang dikhasium; bi-atau uniseksual, aktinomorf atau zigomorf, umum
pentamer; umbella atau umbella komposita dikelilingi oleh involukrum atau
involusellum; kaliks umum bentuk cincin di puncak ovarium; petal lepas, tepi
melekuk ke dalam; stamen berselangan dengan petal, tumbuh di atas diskus;
ginaecium 2 karpel membentuk ovarium inferus, 2 ruang, stilus 2, lepas sering
dasarnya membengkak membentuk stilopodium, ovum 1 tiap ruang.
Buah skhizokarpium terdiri 2 merikarpium yang memisah ketika masak; biji
dengan kulit biji menyatu dengan perikarp, endosperm berminyak mengandung asam
petroselenat dan petroseledat.Terdiri 300 marga dan 3000jenis, kosmopolitan,
terbanyak didaerah temperate utara, dan pegunungan tropis.
2. Anatomi bunga Ashitaba
Secara anatomi, daun mahkota dan daun mahkota mempunyai struktur yang
sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim inijuga disebut mesofil.
Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah.
Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kelopak
pada bagian luarnya di lapisi kitin, stomata, dan trikoma. Seperti struktur
pada daun pada daun. Sel-sel daun kelopak ini mengandung klorofil. Struktur
daun mahkota mempunyai satu atau banyak pembuluh darah yang kecil-kecil. Daun
mahkota mempunyai satu atau mempunayi epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa
tonkolan yang di sebut sebagai papila dan di lapisi kutikula. Daun mahkota
mempunyai warna yang bermacam-macam karena mengandung kromoplas atau pigmen
tambahan lain pada cairan selnya. daun mahkota yang masih muda sering membentuk
zat tepung. Pada daun mahkota sering di jumpai bau khas, karena sel-sel
epidermisnya mengandung minyak volatil.
Benang sari dan putik mempunyai struktur yang berbeda. Benang sari
terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun dari jaringan
dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mepunyai vakuola tanpa ruang antar sel.
Pada epedermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, dan mungkin juga
terdapat stomata. Kepala sari mempunyai struktur kompleks yang,terdiri atas
dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus yang
berisi butir-butir serbuk sari.
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding yaitu :
1)
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis
menjadi memmipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak yang
berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2)
Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah
dalam epidermis.
3)
Lapisan tengah merupakan lapisan yang etrletak di
sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2-3 lapis sel atau lebih.
4)
Tapetum, merupakan dinding yang terdalam dari antera
dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Putik mempunyai struktur yang sangat kompleks. Bagian-bagin yang menyusun
putik yaitu daun-daun yang telah mengalami metamorfosis yaitu daun buah atau
biji. Apabila serbuk sari yang telah matang akan terjadi pembuahan yang akan
menghasilkan biji. Tanaman Ashitaba mempunyai bagian bunga yang berjumlah 3.
E. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH DAN BIJI ASHITABA (Angelica
keiskei koidzumi)
1. Morfologi Biji
Apabila serbuk sari telah matang
akan terjadi penyerbukan yang kemudian akan menghasilkan buah atau biji. Biji
di hasilkan dari bagian buah yang di sebut sebagai bakal biji. Biji merupakan
alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mangandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Biji juga merupak sarana yang di gunakan untuk tumbuhan dalam hal
penyebarannya. Pada tanaman Ashitaba buah yang di hasilkan seperti yang di
hasilkan pada tanaman padi (oryza sativa). Tipe buah yang atau biji yang
di hasilkan ashitab merupakan buah sejati tunggal yang kering jenis buah padi
yaitu buah yag berdinding tipis, mengandung satu biji, sedang kulit biji kadang-kadang
berlekatan dengan bijinya (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM - IKAPI). Sehingga pada tanaman
Ashitaba buah yang di hasilkan sering di sebut sebagai biji.
Warna biji yang di hasilkan pada tanaman Ashitaba berwarna hijau dan
ketika sudah dewasa akan menjadi kering. Tanaman Ashitaba bijinya di hasilkan
langsung pada bagian bunga yang tersusun dalam payung majemuk. Jadi pada
tanaman ini terjadi penyerbuakan langsung dan menghasilkan buah. Pada bunga
tanaman ketika akan terjadi pembuahan bunga yang menjadi bagian dari mahkotanya
akan bermodifikasi membentuk buah.
Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah yaitu sebagai
berikut.
a.
Daun pelindung
b.
Daun kelopak
c.
Tangkai putik
d.
Kepala putik
e.
Tangkai bunga
f.
Perhiasan bunga
g.
Dasar bunga
Jika kita lihat pada tanaman Ashitaba yang berkembang menjadi buah yaitu daun
daun kelopak, tangkai putik, kepala putik, tangkai bunga, perhiasan bunga, dan
dasar bunga.
2. Anatomi buah dan biji Ashitaba
Biji terdiri atas kulit biji, tali pusar, inti biji atau isi biji. Kulit
biji merupakan bagian terluar biji yang berasal dari selaput biji. Biji tanaman
ashitaba terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan kulit luar dan dalam.
Lapisan kulit luar. Lapisan ini mempunyai sifat yang tipis. Jika masih
muda lapisan luar teras agak tebal dan berair tapi jika sudah dewasa akan
seperti pada tanaman padi. Bagian ini merupakan bagian yang pelindung bagi
bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar mempunyai warna yang mneyerupai
warna kelopak jika masih muda. Lapisan kulit dalam.strukturnya tipis seperti
selaput yang disebut sebagai kulit ari.
Bagian yang lain dari biji terdiri dari inti biji. Inti biji adalah semua
bagian bij yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas lembaga yang
terdiri atas lembaga yang nerupakan jaringan berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan
sendiri.
BAB IV
MANFAAT TANAMAN ASHITABA (Angelica
keiskei koidzumi) DAN CARA PEMANFAATANNYA
Tanaman herbal Ashitaba sebelas berisi berbagai
jenis vitamin dan mineral tiga belas. "Analisis gizi mengungkapkan bahwa
100 gram bubuk Ashitba mengandung beta - karoten konten setara dengan empat
wortel, vitamin B2 setara konten hingga 28 siung bawang putih, vitamin C konten
setara dengan 4 lemon dan sembilan kali jumlah zat besi yang ditemukan di bayam
". Juga, kandungan gizi Ashitaba: asam folat, vitamin B1, B3, B5, B6 B12
(Biasanya B12 tidak ditemukan pada tumbuhan, tetapi dapat diperoleh dalam
daging, ikan dan telur. Pengurangan B12 kognitif dan terkait dengan masalah
sistem saraf, selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan anemia
pernisiosa.), dan mineral kalsium, magnesium, kalium, fosfor, seng, tembaga,
belerang, mangan, dan silikon. Ashitaba berisi tingkat tinggi klorofil (pigmen
hijau yang ditemukan dalam banyak tanaman. Melalui proses fotosintesis,
klorofil mengumpulkan dan menyimpan energi dari cahaya. Hampir identik
(Ashitaba) kepada molekul hemoglobin dalam sel darah merah, disebut sebagai
"darah alam . Fungsinya dalam darah untuk membawa lebih banyak oksigen ke
jaringan tubuh dan melakukan pembersihan sebagai agen darah dan hati. Suatu
jenis mineral yang ditemukan dalam mempromosikan Ashitaba produksi interferon
(Interferon diproduksi dalam tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Interferon
digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker: ginjal, multiple myeloma,
melanoma maligna, dan tumor. Potensial antioksidan yang ditemukan Ashitaba
adalah Coumarins. Senyawa yang ditemukan Ashitaba disebut chalcones (The pigmen
yang ditemukan di chalcones menghasilkan jus warna kuning dari rempah ...
Ashitaba adalah multi-fungsional hijau super makanan yang dapat membantu Anda
lambat penuaan dan tetap muda dan sehat dengan luwes dan bebas kerut kulit. Ini
adalah sayuran berdaun hijau, mengandung antioksidan flavonoid (chalcones) dan
kaya akan asam amino, vitamin dan mineral (A, B, B2, C, B12, Besi, Kalium dan
lebih), klorofil, enzim dan serat. (lihat FAQ). Ashitaba terdaftar sebagai
Makanan Hijau paling populer di Jepang. Sayur ini juga mengandung faktor
pertumbuhan saraf (NGF) - Nutraceutical Dunia.
Banyak manfaat kesehatan ini telah
disebabkan oleh senyawa yang dikenal sebagai chalcones di ashitaba. Chalcones
beberapa hadir dalam ashitaba-setidaknya 10, catatan Hackel. Oleh karena itu,
JBSL juga telah mengembangkan bahan berkonsentrasi tinggi dengan tingkat
ashitaba chalcones. "Ini sangat unik polyphenol yang ditemukan dalam daun,
tetapi berlimpah dalam kuning cerah getah tanaman," katanya. "Kami
mengumpulkan getah dan berkonsentrasi pada rasio standar dua chalcones, dan
kemudian membuat bubuk tersedia sebagai suplemen gizi-bahan, juga."
Seluruh-daun ashitaba bubuk memiliki menyenangkan, hijau, vegetatif, ringan
dengan sentuhan rasa manis-dan itu 100% bubuk ashitaba daun, tidak ada yang
ditambahkan. "Anda bisa saja mengambil daun dari tanah dan pop itu ke
mulut Anda, dan rasanya yang enak," kata Hackel. Namun, chalcone bubuk
(30% ashitaba getah dan 70% bercabang cyclodextrin) cukup pahit dan memerlukan
penggunaan bijaksana dan menyembunyikan rasa agen. JBSL bermaksud untuk
mengejar GRAS persetujuan FDA untuk bahan dalam waktu dekat dan saat ini sedang
dalam proses sertifikasi USDA organik. Saat ini bahan-organik bersertifikat di
Jepang.
A. TEH ASHITABA
Ashitaba
efisien mengembalikan fungsi organ, khususnya hati dan ginjal, meningkatkan
kemampuan tubuh sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri.Untuk membantu Anda
mengembalikan kesehatan tubuh Anda secara alami Linda telah menciptakan
berikut ashitaba. Kesehatan dari dalam Primary Penggunaan Ashitaba
adalah:
1.
Untuk membersihkan darah dan meningkatkan sirkulasi
darah. Lebih khusus ini
Mengatur mempromosikan kesehatan
jantung hipertensi Mengurangi kadar kolesterol Meningkatkan peredaran darah ke
otak, jantung, anggota badan, mata, dan kulit Meningkatkan fungsi otak memori
dan visi Meningkatkan Mengurangi keriput Mendukung fungsi hati dan ginjal
Mencegah kanker Memperkuat sistem kekebalan tubuh Meningkatkan metabolisme gula
darah Mengatur Membantu mengendalikan berat badan Mencegah osteoporosis Treats
menyakitkan menstral haid tidak teratur siklus memperlakukan memperlakukan
gejala menopause Treats anemia atau kelemahan otot Mengurangi nyeri sendi dan
mengurangi alergi dan sinus Fungsinya sebagai antibakteri dan Antiviral
memperlakukan porsi insomnia Meredakan konstipasi sebagai agen anti-tumor
Meredakan kejang otot polos dalam arteri dan tabung bronkial Mencegah energi
Replenishes trombus (gumpalan darah) cytophy menekan menekan sekresi asam
lambung berlebihan Sebagai antioksidan kuat, membantu untuk melindungi
organ tubuh dari radikal bebas merusak dan memperlambat proses penuaan.
2.
Detoksifikasi oleh peningkatan gerakan usus halus.
Ini juga bertindak sebagai diuretik yang efektif untuk membuang limbah beracun
dari tubuh.
Ashitaba
adalah baik untuk visi, dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, juga
ampuh pelawan kanker, dan darah yang efektif purifier, racun, dan banyak lagi.
Untuk penjelasan lengkap lihat bagian FAQ kami. Ashitaba adalah lactogate
dan sebagai racun, membantu menghilangkan logam berat seperti merkuri, timah
dll, yang telah ditemukan dalam air susu ibu, dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh yang lebih baik dengan susu yang sehat bagi bayi.
Ashitaba
efisien mengembalikan fungsi organ, khususnya hati dan ginjal, meningkatkan
kemampuan tubuh sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Kesehatan
ashitaba product Natural persediaan Ashitaba Farm Organik Green dalam tiga
bentuk: Pertama (kiri) adalah dalam keseluruhan organik longgar
kering bentuk makanan yang mengandung daun dan batang. Rekomendasi tersebut
untuk menggunakan Satu Sendok teh, 1 atau 2 kali sehari sebelum makan. ashitaba
kapsul botol campuran ini dapat dibuat sebagai teh, ditambahkan ke jus, atau
ditaburkan di atas salad dan makanan lain. Paket beratnya sekitar 60g dan
persediaan satu bulan. Green Ashitaba juga datang dalam
kapsul (kanan). Kering yang sama longgar seluruh makanan organik yang
mengandung bentuk daun dan batang sayur yang terkandung dalam kapsul. Ambil 4-5
kapsul sebelum makan, satu atau dua kali sehari, dengan air. Setiap botol
berisi 120 kapsul. Ashitaba Hijau juga dapat digunakan sebagai bahan mie,
es krim, es teh, atau sebagai pengganti teh hijau. "Ashitaba - lebih baik
daripada Green Tea". Ashitaba Hijau juga dapat digunakan dalam produk
rambut, produk kulit, dan produk spa. produk kecantikan Tincturewhen
meningkatkan energi tetapi tidak punya waktu untuk membuat secangkir teh
ashitaba kemudian berpikir tentang beberapa tetes tingtur. Membantu ketika Anda
memiliki keracunan makanan atau sinus. Terapkan topikal pada luka, luka,
jerawat, gigitan serangga dan bahkan bisul. Sebuah pengingat:
Ashitaba Hijau adalah Hijau organik Utuh Makanan, bukan obat. Sehingga Anda
dapat minum sebanyak ashitaba cangkir teh seperti yang Anda lakukan teh
lainnya. Anda dapat menyertakan ashitaba sebagai bahan makanan Anda seperti
yang Anda lakukan ramuan lain atau sayuran. Tubuh akan mengambil nutrisi yang
dibutuhkan untuk mengembalikan atau mempertahankan keseimbangan yang
sehat. Berikut menunjukkan bioscan dari Linda Hayano, pemilik / penumbuh
dari Ashitaba Green, sekarang 74 dan yang setia dari Ashitaba peminum teh hijau.
Skor SCS ini menunjukkan bahwa konsumsi harian of 1 - 2 sendok teh organik
berkualitas tinggi seluruh makanan seperti Ashitaba Hijau dapat membantu Anda
tetap muda dan sehat. Daripada minum teh hijau atau kopi untuk
energi, cobalah ashitaba teh hijau untuk kesehatan, kecantikan dan ekonomi.
(Klik di sini untuk melihat "Ashitaba - Teh Hijau lebih baik
daripada") Dukungan Anda akan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan
pendapatan yang berkelanjutan petani organik di Amerika Serikat.
Ashitaba
Tea, merupakan teh kesehatan yang dibuat dari tanaman ashitaba (seledri jepang)
yang ditanam secara organik. Ashitaba Tea kaya akan nutrisi dan merupakan
sumber antioksidan alami penangkal radikal bebas. Minuman ini akan membantu
menjaga kesehatan dan stamina anda sehari-hari.
Radikal
bebas merupakan molekul yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif
(menyerang sel-sel sehat) dan berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas umumnya
berasal dari lingkungan, asap kendaraan, asap rokok dan makanan/minuman yang
tidak sehat. Radikal bebas merupakan penyebab dari berbagai macam penyakit
degeneratif seperti kanker, jantung koroner, diabetes, dll. Zat yang mampu
menangkal radikal bebas disebut sebagai antioksidan.
Ashitaba
Tea merupakan sumber antioksidan alami seperti Vit. A, Vit. C, Vit. E,
Betakaroten dan flavonoid khalkon (getah Ashitaba) yang merupakan antioksidan
kuat. Satu cangkir Ashitaba Tea mengandung akivitas antioksidan 82 % (Hasil
analisis Universitas Muhammadiyah Malang No. 516/LK-B/X/2007) .
Khasiat :
Menjaga stamina sehari-hari
Membantu meningkatkan vitalitas
Membantu meredakan asthma
Memberikan efek diuresis (pembersihan saluran
kencing)
Menurunkan kadar gula darah
Menghambat pertumbuhan tumor
Memiliki kandungan chlorophyl yang sangat tinggi
Menangkal radikal bebas dalam tubuh yang merupakan sumber penyakit degeneratif
seperti diabetes, hipertensi, kanker, jantung koroner, dll.
Cara Penyajian :
1.
Celupkan Sugar Leaf Ashitaba Tea ke dalam air
panas, naik turunkan kantong celup hingga merata.
2.
Setelah 5 menit coba rasakan, jika sudah terasa
manis kantung celup sebaiknya diangkat.
Ashitaba/Anjelica adalah tanaman asli dari
Jepang dikenal sebagai “Harta Karun” dan “Raja Sayur Mayur”. Menurut sejarah
orang Jepang Ashitaba merupakan tanaman untuk panjang umur yang dulu
dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Pada masa-masa jaman
edo, Hachi Jo Islan Ashitaba juga dikenal sebagai Jamu-jamuan Umur Panjang.
Karena daya hidupnya yang kuat, bila dipetik daunnya hari ini maka daun muda
yang baru akan bertunas esok harinya.
Ashitaba,
termasuk jenis tumbuhan dari rumpun selecxi (celery). Jenis tanaman tahunan
yang bisa mencapai umur 4 tahun. Banyak bunga putihnya merekah di musin gugur
setelah menanamnya selama 3 tahun. Bunga putih ini mengingatkan mahkota
bidadari. Tidak salah jika nama latinnyapun berarti bidadari. Banyak
jamu-jamuan medis dari Radix Ashitaba sebagai dasar utama dari pengobatan resep
china. Kandungan Beta Carotene pada Ashitaba lebih tinggi dibandingkan sayuran
warna hijau maupun kuning. Di Indonesia bisa tumbuh di daerah puncak atau yang
berhawa dingin. Yang sudah banyak membudidayakan ashitaba adalah masyarakat
Lombok, Nusa tenggara Barat. Berdasarkan hasil penelitian dr. Okuyama dari
Tokyo Meiji University of Pharmacy , ashitaba dapat mengobati :
a.
penyakit hati,
b.
kanker paru
c.
kanker kulit.
d
glukoma,mata minus plus dan katarak.
Penelitian
dari dr. Yoshiko Inamoro dari Osaka
University of Pharmacy, menyimpulkan bahwa ashitaba dapat mencegah pembekuan
darah serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.secara ilmiah daun ashitaba bisa
untuk mengobati kanker kulit,maka ashitaba juga sangat bagus untuk menghaluskan
dan melembutkan kulit.
Teh
Ashitaba terbuat dari daun Ashitaba Fresh dengan polatanam organic, Teh
Ashitaba apabila diseduh dengan air mendidih partikel aktifnya akan segera
keluar(plasmolisis) dengan mengeluarkan aroma segar khas daun ashitaba Fresh
dan mengeluarkan warna kuning kehijauan.Warna kuning dan warna hijau pada
seduhan air Teh Ashitaba adalah perpaduan antara mineral , Vitamin dan chalcons
yang berperan sebagai antioksidaNyang dapat menekan dan mengeluarkan zat
radikal bebas penyebab penyakit Kanker, struk, Darah tinggi, kencing manis, penyempitan
pembuluh darah dan beberapa penyakit degenerative lainnya. Oleh karena Itu
minumlah Teh Ashitaba, setiap seduhan satu cangkir dengan satu sendok teh
mengandung antioksidan 82%
Ashitaba/Anjelica
adalah tanaman asli dari Jepang dikenal sebagai “Harta Karun” dan “Raja Sayur
Mayur”. Menurut sejarah orang Jepang Ashitaba merupakan tanaman untuk panjang
umur yang dulu dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Pada
masa-masa jaman edo, Hachi Jo Islan Ashitaba juga dikenal sebagai jamu-jamuan
Umur Panjang. Karena daya hidupnya yang kuat, bila dipetik daunnya hari ini
maka daun muda yang baru akan bertunas esok harinya
Ashitaba,
termasuk jenis tumbuhan dari rumpun selecxi (celery). Jenis tanaman tahunan
yang bisa mencapai umur 4 tahun. Banyak bunga putihnya merekah di musin gugur
setelah menanamnya selama 3 tahun. Bunga putih ini mengingatkan mahkota
bidadari. Tidak salah jika nama latinnyapun berarti bidadari. Banyak
jamu-jamuan medis dari Radix Ashitaba sebagai dasar utama dari pengobatan resep
china. Kandungan Beta Carotene pada Ashitaba lebih tinggi dibandingkan sayuran
warna hijau maupun kuning. Di Indonesia bisa tumbuh di daerah puncak atau yang
berhawa dingin. Yang sudah banyak membudidayakan ashitaba adalah masyarakat
Lombok - Nusa Tenggara Barat.Berdasarkan hasil penelitian dr. Okuyama dari
Tokyo Meiji University of Pharmacy , ashitaba dapat mengobati :
a.
penyakit hati,
b.
kanker paru
c.
kanker kulit.
d.
glukoma,mata minus plus dan katarak
Penelitian
dari dr. Yoshiko Inamoro dari Osaka University of Pharmacy, menyimpulkan bahwa
ashitaba dapat mencegah pembekuan darah serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.Ashitaba
adalah sayuran hijau daun yang membersihkan, penuh nutrisi dan kaya serat,
tinggi kandungan flavonoid antioksidan (chalcones) yang dapat mengurangi
kerusakan sel akibat radikal bebas dan meningkatkan peredaran darah. Chalcones
sebagai antioksidan yang aktivitasnya melebihi anggur merah, kedelai dan teh
hijau.
Ketika ashitaba digunakan dalam produk kulit akan menghasilkan kulit yang
lentur, bebas dari kulit berkerut. Ashitaba dapat menyembuhkan kulit mati yang
menyebebakan warna kulit memudar atau pori-pori yang membesar. Ashitaba
bersifat anti-bakterial dan anti-inflamasi sehingga tidak menyebabkan iritasi
dan kulit memerah. Ashitaba dapat menyembuhkan luka, jerawat, goresan, gigitan
serangga dan borok.Ashitaba dapat mencegah infeksi dan melindungi kulit dari
kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Sesuai untuk semua jenis kulit,
termasuk kulit sensitif dan kombinasi. Anti jamurnya dapat bekerja pada kaki
atlit dan sesuai untuk kulit. Ketika ashitaba digunakan pada produk rambut dan
kulit kepala akan melembabkan dan meminyaki kulit, dapat merangsang pertumbuhan
rambut yang bersinar, banyak dan kuat.Sebagai makanan, ashitaba terdiri dari
vitamin A, B, B2, C, B12, besi dan potassium. Ashitaba termasuk dalam sayuran
hijau paling populer di Jepang. Ashitaba baik untuk penglihatan, dapat
menurunkan kolesterol dan tekanan darah, dapat mencegah kanker, memurnikan
darah, detoksifier (pengeluaran racun) dan lain sebagainya.
Ashitaba adalah lactogate dan sebagai detoksifier dapat mengeluarkan logam berat
seperti merkuri, timbal dan sebagainya yang dapat ditemukan pada air susu ibu
(ASI) dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ashitaba dapat memperbaiki
fungsi organ, khususnya untuk hati dan ginjal. Dapat meningkatkan metabolisme
untuk mengontrol berat badan dan menurunkan kadar gula darah, mempertinggi
kemampuan badan untuk melawan penyakitnya sendiri.
C. MALAIKAT PENYEMBUH NEGERI
SAKURA
Rahasia
umur panjang penduduk Hachijo, Jepang, hingga rata-rata 90 tahun akhirnya
tersingkap. Mereka rutin mengkonsumsi ashitaba setiap hari. Tanaman obat kaya
antioksidan itu mereka jadikan sayur menyebabkan daya tahan tubuh sangat kuat.
Dr Nurliani Bermawie, periset di Balai Penelitian Tanaman
Obat dan Aromatik (Balittro) menuturkan, “Ashitaba mempunyai getah berwarna
kuning atau chalcones yang keluar dari batang dan daun. Di situ terdapat
beberapa bahan aktif seperti xantoangelol dan 4-hydroxyderricin yang merupakan
antioksidan,” ujar doktor alumnus University
of Reading, Inggris. Di
antara sekitar 50 anggota genus Angelica, ashitaba satu-satunya yang memiliki
getah kuning itu.
Tanaman yang kini dibudidayakan Balittro itu bernama ilmiah
Angelica keiskei Koidzumi. Angelica disematkan lantaran ia multikhasiat alias
tokcer mengobati beragam penyakit maut. Selain kaya antioksidan, tanaman itu
juga ampuh mengatasi kanker seperti dibuktikan secara sahih oleh Toru Okuyama.
Peneliti di Fakultas Farmasi di Meiji University Jepang, itu memberikan ekstrak
ashitaba pada tikus pengidap kanker paru dan kanker kulit. Enam bulan
berselang, pertumbuhan kanker paru dan kanker kulit tikus berhenti.
Hasil itu diperkuat oleh riset Kimura Y di Kedokteran, Ehime
University Jepang. Ia memberikan ekstrak akar ashitaba 100 mg per kilogram
bobot tubuh tikus yang menderita tumor paru. Pertumbuhan tumor itu terhambat
dan tidak terjadi metastasis alias penyebaran sel ke jaringan lain. Senyawa
aktif yang berperan menghambat pertumbuhan tumor itu adalah xanthoangelol. Ia
menghambat sintesis DNA pada sel-sel tumor.
Xanthoangelol yang merupakan kandungan utama getah kuning
ashitaba juga terbukti ampuh mengobati neuroblastoma alias kanker saraf dan
leukemia. Tabata K Nihon University Jepang, membuktikan xanthoangelol bersifat
apoptosis alias menyebabkan program kematian sel kanker. Setelah inkubasi
selama 4 jam, terjadi apoptosis sel. Itu lantaran caspase-3, sejenis protein
dalam sel leukemia dan neuroblastoma menjadi aktif setelah diberi xanthoanglol
dan memicu program pematian sel alias apoptosis.
Klorofil
Keampuhan
ashitaba sebetulnya terungkap sejak era dinasti Ming (1518―1593). Saat itu para
tabib meresepkan ashitaba untuk menghilangkan kesulitan menstruasi,
memperlancar aliran darah, obat diuretik, dan memperlancar air susu ibu. Kini
banyak uji ilmiah untuk membuktikan keampuhan ashitaba. Di samping sebagai
antikanker, kerabat pegagan Centella asiatica itu juga berkhasiat sebagai
antihipertensi sebagaimana dibuktikan Hirhosi Ogawa di Fakultas Kedokteran
Kinki University, Osaka.
Senyawa 4-hydroxyderricin dalam getah kuning batang ashitaba
menekan tekanan darah sistolik. Faedah lain mengurangi LDL (low density
lipoprotein) atau kolesterol jahat dan trigliserida dalam hati tikus yang
menderita stroke dan hipertensi. Ashitaba juga memiliki aktivitas antidiabetes.
Kazuo Hida, herbalis di Jepang, menyebutkan 6 bulan setelah konsumsi ashitaba,
kadar gula darah turun dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl.
Menurut Tatsuji Enoki di Biotechnology Research
Laboratories, Takara Bio Inc. Jepang, kandungan 4-hydroxyderricin (4-HD) dan
xanthoangelol dalam ashitaba memiliki kemampuan seperti insulin sehingga dapat
menurunkan kadar gula darah.
Tanaman dari Hachijo itu kaya kandungan klorofi, zat hijau
daun yang berperan dalam mengumpulkan dan menyimpan energi dari matahari.
Menurut Dr Leenawati Limantara MSc, ahli klorofil dari Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga, klorofil adalah pigmen utama yang terdapat pada
tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik. “Perannya sebagai antena penangkap cahaya
dan pentransfer energi dalam proses fotosintesis,” kata alumnus Kwansei Gakuin University,
Kobe, Jepang,
itu.
Klorofil merangsang produksi sel darah merah yang berperan
membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Zat hijau daun itu pembersih darah
dan hati serta mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik dalam saluran
pencernaan. Bahkan klorofil juga mampu meredam pertumbuhan sel kanker karena
memiliki efek sitotoksik.
Angelica keiskei kaya betakaroten, vitamin B1, B2, B3, B5,
B6, biotin, asam folik, dan vitamin C. Ia juga mengandung beberapa mineral
seperti kalsium, magnesium, potasium, fosfor, seng, dan tembaga. Menurut
Nurliani, ashitaba juga mengandung vitamin B12 yang biasanya ada pada hewan.
Vitamin ini berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, meningkatkan produksi
hormon, memperkuat sistem imun tubuh dan meningkatkan daya pikir. Akar ashitaba
mengandung furanokumarin berfungsi sebagai antikanker.
Malaikat
Dengan seabrek khasiat, pantas jika tanaman itu nama
Angelica keiskei Koidzumi. bahasa Latin, angelica berarti malaikat. Nama
spesies keiskei untuk menghargai ahli botani Jepang pada abad ke-19, Ito
Keisuke. Sosok tanaman itu mengingatkan kita akan seledri. Bedanya, ukuran
ashitaba lebih besar, tinggi mencapai 1,2 m. Keduanya―ashitaba dan
seledri―memang masih sekerabat, sama-sama anggota famili Apiaceae.
Pertumbuhan daunnya sangat cepat. ”Sekarang daunnya dipetik,
besok sudah mulai tumbuh lagi,” kata Nurliani menerangkan kecepatan tumbuh daun
ashitaba. Itulah sebabnya ia dijuluki tomorrow leaf. Bunganya hemaprodit karena
organ jantan dan betina berada dalam satu bunga. Penyerbukan tanaman dataran
tinggi itu biasa dibantu oleh serangga.
Tanaman bergetah kuning itu menyukai tempat yang terkena
cahaya, tetapi mampu tumbuh di tempat ternaungi. Pada umur 4―6 bulan, daun dan
getah malaikat penyembuh itu bakal mengobati beragam penyakit.