Rabu, 04 September 2013

ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)


Laporan Hasil Penelitian (Deskriptif)
MORFOLOGI TUMBUHAN

ASITABA
 Angelica keiskei  . koidzumi


BAB III
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN HERBA ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)

Ashitaba (angelica keiskei) adalah suatu jenis tanaman herba anual /tahunan  atau bisa juga bianualatau dua tahunan yang abadi. Tumbuh di suatu tempat yang terbuka dengan persentase asosiasi yang tinggi.  Akan tumbuh baik dengan kondisi tanah yang memadai yang mengandung kadar unsur hara yang secukupnya. Dapat tumbuh di berbagai tempat di daerah indnesia dengan iklim tropis. Seperti dapat tumbuh di daerah sembalun yang merupakan suatu daerah datran tinggi yang cukup lembab. Kemungkinan tanaman ini akan tumbuh dengan sempurna di daerah seperti sembalun tersebut. Area jika di bandingkan dengan pertumbuhan di daerah Pancor misalnya tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik. Batang atau bahkan daunnya cepat mengalami kematian yang di tandai dengan mengunignya daun tanaman tersebut. Dan mjuga tanaman ini juga tidak dapat melakukan perbungaan secara sempurna.  
Ashitaba merupakan suatu jenis tanaman herba yang simple serta bernilai rupiah yang tinggi. Hal ini di sebabkan karena tanaman Ashitaba tidak memerlukan daa yang banyak untuk perawatanya karena kempuan assiasinya dengan tanaman atau tumbuhan lain dan juga terhadap hewan. Seerti tanaman herba lainnya emungkinan tanaman Ashitaba tidak dapat di dekati leh hama yang dapat mengganggu pertumbuhan dari tananm ini sendri  karena tanaman herba biasanya menimbulkan bau dan rasa yang tidak sedap yang tidak di sukai oleh para hama.
Angelica tanaman yang keiskei, asli Kepulauan Izu di lepas pantai Jepang dan sekarang juga dibudidayakan di Indonesia, umumnya dikenal sebagai ashitaba-istilah yang umum diterapkan pada tanaman itu sendiri, daun segar dan bubuk berasal dari tanaman daun dan getah oleh perusahaan seperti Jepang Bio Science Laboratory (JBSL). Orang Jepang makan daun mentah atau dimasak, membuat teh dengan menekan ashitaba daun, taburi bedak halus ashitaba tanah melalui berbagai makanan seperti yoghurt, dan termasuk bubuk sebagai sehat, bahan fungsional produk seperti makanan yang dipanggang dan mie. "Nama ashitaba berarti 'besok daun,'" kata Vincent Hackel, presiden dan CEO. "Ashita berarti 'besok' dan ba berarti 'daun." "Nama berasal dari tanaman kemampuan untuk dengan cepat menumbuhkan daun baru setelah mengambil setek. Awalnya, Jepang diperlakukan seperti ashitaba daun hijau lainnya, seperti kale, memakannya mentah atau memasak mereka dalam berbagai hidangan. "Lalu mereka mulai mencari di dalam profil gizi," kata Hackel, dan menemukan bahwa itu cukup tinggi di sejumlah nutrisi penting. Saat itulah mereka mulai membuat ashitaba serbuk. Ashitaba mengandung, per 100 gram daun mentah: 65,0 mg kalsium, 5,3 gram serat, 1,0 mg besi, 3.700 μg beta-karoten, 2.100 μg vitamin A, 0.1 mg Vitamin B1, 0,24 mg Vitamin B2 dan 55 mg vitamin C. Penelitian telah menunjukkan berbagai manfaat kesehatan yang berhubungan dengan asupan ashitaba, termasuk pengurangan lemak viseral, meningkatkan metabolisme lemak, meningkatkan toleransi glukosa, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi, lebih tinggi high-density lipoprotein (HDL) kadar kolesterol, menurunkan kadar trigliserida dan menurunkan peradangan, di kalangan lain.
Adapun klasifikasi dari ashitaba tersebut adalah :
Regnum           : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Famili              : Apiaceae / Umbeliferiae
Ordo                : Apiales
Genus              : Angelica
Spesies            : Angelica keiskei koidzumi

A. MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN ASITABA (Angelica keiskei koidzumi)
  1. Morfologi Daun
Daun ashitaba adalah termasuk daun lengkap yang terdiri dari pelepah (upih), tangkai, dan helaian. Upih daun melekat pada batang pokok yang sepintas kita tidak dapat membedakan antara batang pokok dengan daunnya. Tangkai daun silinder agak sedikit kecil bila di bandingkan dengan pelepah daun yang mengalami pelebaran di bagian samping yang kemudian melekat di batang pokok. Daun tersebar, majemuk atau terbagi pinnatus, palmatus atau trifoliolatus, dengan pelepah yang lebar, ada atau tidak stipula.
 Daun Ashitaba taermasuk daun majaemuk karena dari mulai pelepah dan ujung tangkai daun-daun mulai tumbuh dengan anak daun yag sbenarnya berjmlah tiga atau lebih . anak-anak daun pada daun Ashitaba ini mempunya anak tangkai yang sela-olah seperti tangkai daun untuk daun-daun yang melekat padanya. Daun Asitaba mengalami torehan yang dalam dengan torehan yang di hasilkan terpisah dari bagian yang awal munculnya torehan tersebut sehingga daun tersebut seperti terlihat seprti daun yang beranak daun tiga.

















Ujung daun ashitaba meruncing dengan pangkal daun yang tumpul. Susunan tulang daun pada tanaman ashitaba ada dua macam yaitu ada yang menjari dan menyirip. Hal ini di lihat dengan dua sudut pandang yang berbeda yaitu , pertama jika kita melihat mulai dari bagian tempat melekatnya daun tanaman tersebut, tulang daunnya  menjari. Tulang daun menjari yaitu jika dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI). Berdasarkan argumentasi buku tersebut, daun ashitaba di katakan memiliki susunan tulang daun menjari karena tulang daun muncul dari ujung anak tangkai dengan tulang daun mengikuti susunan tulang daun yang berasal dari tangkai tersebut.sedangkan ashitaba kami katakan sebagai susunan tulang daun menyirip karena pada helaian daun yang merupakan hasil torehan daun tersebut, tulang daunnya tersusun menyirip.daun menyirip yaitu daun - daun yang mempunyai ibu tulang daun yang berjalan dari pangkal keujung dan meupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini akan muncul tulang-tulang cabang, sehingga susunannya seperti susunan sirip-sirip pada ikan. (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI).  Ada daun ashitaba yang menjadi ibu tulang daun ada sistem pertulangan yang menyirip ini yaitu tulang daun yang mengalami sistem pertulangan daun menjari. Dari sanalah kemudian akan muncul tulan-tulang cabang yang membentuk seperti sirip ikan tadi. Tepi daun ashitaba yaitu bergerigi dengan duri yang berwarna putih yang tidak terlalu keras atau kaku. Dagimg daunnya tipis seperti kertas jika pada usia muda tapi pada daun-daun yang sudah dewasa. Daun tanaman ini tipis agak keras dengan permukaan yang agak kasar. Warna daun yang masih muda berwarna hijau agak kekuning-kuningan seadangkan daun yang sudah dewasa berwarna hijau tua. Daun tanamn yang oleh orang Barat di panggil dengan sebutan Tomorrow’s leaf  yang berasal dari Jepang ini berdasarkan sisitem pertulangan daunnya merupakan daun tipe majemuk campuran.daun majemuk campuran yaitu daunsuatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang – cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI).  Jika kita teliti secara seksama daun ashitaba terlihat seperti daun yang tunggal yang tersusun dalam suatu tangkai tanpa upih daun. Karena pada dasrnya daun Ashitaba ini mengalami torehan dalam dan terpisah yang mempengaruhi bentuk dengan anak tangkai daun yang terkesan seperti ibu tangkai daun tapi sebenarnya merupakan anak tangkai pertama di mana yang kemudian menjadi anak tangkai kedua yaitu tangkai yang langsung berhubungan dengan helaian daun atau dengan pertulangan daun menyirip tadi.
Jika di lihat dengan sudut pandang secara keseluruhan daunnya di mana daunnya tersebut kita lihat tanpatorehan maka daun ashitaba tersebut adalah daun majemuk yang berhadapan dan bentuknya seperti pohon cemara atau lebih tepatnya bangun segitiga sama sisi. Jika kita lihat secara subjektif maka bentukatau bangun daun ashitaba adalah bulat. Daun bulat yaitu daun yang jika panjang : lebar = 1 : 1 (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI) .
  1. Anatomi Daun Ashitaba
Ashitaba (Angelica keiskei koidzumi) adalah jenis tanaman suatu jenis tanaman tahunan yang abadi. Daun merupakan sebuah organ vital yang dimiliki oleh setiap tumbuhan tidak terkecuali bagi tanaman Ashitaba. Asitaba tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi dengan kedalam tanah yang cukup lembab seperti di Sembalun. Tumbuhan ini terasuk tanamn monocotyl.
Adapun anatomi daun biasanya berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang., serta urat daunnya yang sejajar, jaringan yang terdapat pada daun Asitaba yaitu terdapat jaringan epidermis, stomata, mesofil, xilem, floem, sklerenkim,parenkim, dan mesofil.
Jaringan epidermis pada daun Asitaba yaitu sama dengan jarigan pada daun umumnya yaitu merupakan suatu jaringan yang berupa satu lais sel yang dindngnya mengalami penebalan dari zat ktikula atau dari lignin. (Anonim,1994, Anatomi Tumbuhan). Pada epidermis terdapat stomata yang diapit oleh 2 sel penutup. Stomata terletak nerdert di antara urat daun. Fungsi dari stomata tersebut yaitu untuk sebagai jalan masuk dan keluarnya udara. Sedangkan jaringan epiderms brfungs untuk melindung lapsan sel di bagian dalm dari kekeringan dan untuk mecegah penguapan ar melalui permukaan daun.
Mesofil yaitu merupakan jaringan dasar penyusun daun Ashitaba. Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antar sel. Pada tanaman Asitaba tidak jaringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons sehingga jaringan ini kemungkinan jumlah klorofilnya kurang. Namun meskipun bigitu mesfil sangat berarti bagi kelangsungan hidup Ashitaba karena pada mesofil ini makanan di prduksi dengan bantuan cahaya matahari melalui suatu proses yang di sebut dengan proses fotosintesis. Tanaman Ashitaba ini juga melakukan penyimpanan makanan pada daun berupa getah yang berwarna kuning pekat dalam jumlah yang  cukup banyak di mana getah tersebut juga di temukan di organ Ashitaba yang lain seperti batang misalnya. Dan kemungkinan juga getah tersebut di hasilkan dari sel-sel tambahan yaitu kelenjar. 
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun. Yang termasuk berkas pengangkut daam hal ini yaitu jaringan xilem dan jaringan floem. Pada tanaman seperti Ashitaba letak  xilem dan floem tidak teratur jumlah suatu berkas pembuluhnya.
Jaringan sklerenkim yaitu jaringan penguat yang terdapat pada daun yaitu yang berfungsi untuk memperkokoh organ tumbuhan.Jaringan sklerenkim ini hanya terdapat ada daun yang sudah tidak lagi melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel mati. Dinding selnya kurang kuat karena tidak mengandung kayu.
Jaringan parenkim yaitu jaringan yang tidak terlalu dominan pada dan hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit saja. Parenkim pada Ashitaba juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan  penyimpanan cadangan makanan. Parenkim ini terdapat pada jaringan mesofil.

B. MORFOLOGI DAN ANATOMI BATANG ASITABA (Angelica keiskei koidzumi)
1.      Morfologi Batang
Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang mempunyai batang lunak seprti tanaman herba pada umumnya yaitu lunak dengan banyak menghasilkan cairan. Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang jelas mempunyai batang di mana termasuk jenis batang yang basah yaitu batang yang lunak dan basah.Tanaman family Apiaceae ini mempunyai bentuk batang yang silinder atau bulat dengan garis – garis vertical seperti  benang yang ada di sepanjang bagian yang tubuh batang tersebut atau di sebut sebagai batang yang beralur. Batang tanaman earth growth ini tidak berbuku-buku atau beruas yang biasanya sebagai tempat terdapatnya daun. Daun tumbuh dengan melekatkan diri pada batang dengan upih yang memeluk batang. Batang Ashitaba tumbuh tegak lurus keatas menuju kearah sinar matahari. Batng yang seperti itu di sebut sebagai batang yang bersifat fototrop.














Seperti halnya batang pada batang tumbuhan umumnya,tanaman ashitaba secar anatomi tanaman tersebut mempunyai titik tumbuh yang teru meakukan peremajaan sel atau teru melakukan pembelahan yang di sebut sebagai daerah apical meristem yang ersusun ats komponen – komponen sel embrional yang selalu muda dan biasanya terletak di bagian ujung titik tumbuh batang. Tanaman ini tidak melakukan percabangan karena Ashitaba adalh tanaman annual sampai biannual dan termasuk tanaman Monocotyledoneae yang salah satu cirinya yaitu batangnya lunak dengan kadar air yang tinggi. Hal ini di sebabkan karena pada batang ashitaba tidak terdapat cambium sehingga batang ashitaba tidak  begitu kokoh jika di bandingkan dengan tanaman pohon yang mempunyai cambium sehingga dapat tumbuh melebar dan meninggi dengan pembuluh Xilem dan floem yang dengan kambium mereduksi membentuk lingkaran tahun. Lain halnya dengan batang ashitaba yang pertumbuhannya searah saja. Maksudnya yaitu tanaman tersebut tidak dapat melebar tapi hanya bisa tumbuh tinggi keatas. Meskipun demikian batang ashitaba ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama dalam hal kesehatan dan pemenuhan asupan gizi bagi tubuh manusia.
Warna batang Ashitaba yang kami lihat yaitu berwarna hijau muda sedang pada literature yang lain kami temukan bahwa batang ashitaba dalam pertumbuhannjya setelah dewasa akan mengalami perubahan warna dan akan menjadi lebih tinggi dari masa mudanya yaitu batangnya  berubah menjadi warna merah persis seperti tanaman herba spesies Amaranthus spinosus ( Bayam berduri). Ketika sudah sampai pada fase tersebut tanaman ashitaba ini kemudian di sebut sebagai tanaman Ashitaba pohon yang sebelumnya di sebut sebagai tanaman daun Ashitaba.
Adapun pada batang ashitaba ini terdapat getah hasil sekresi yang berwarna kuning pekat yaitu umum menghasilkan poliasetilin dengan rangka 17-karbon (penyebab dari kebanyakan efek meracun, tapi prinsip meracun Conium adalah suatu alkaloid) sering triterpenoid saponin dan berbagai macam koumarin (diturunkan dari umbelliferon), kadang (pada Ferula) sesquiterpen lakton, jarang sianogenik dan jarang bertanin, umumnya menyimpan karbohidariat dalam bentuk trisakharida umbeliferrosa; saluran sekresi yang terbentuk secara skhizogen banyak terdapat pada parenkim berisi monoterpen memberi wangi yang khas pada tumbuhan), sesquiterpen dan komponen fenil-propanoid.
2.      Anatomi Batang
Dilihat dari penampang melintang, batang berbentuk segi dengan sudut tumpul. Epidermis terdiri dari selapis sel bentuk empat persegi panjang, kecil. Terdapat jaringan kolenkim di setiap sudut di bawah lapisan epidermis. Korteks menjadi dasar dari jaringan parenkim. Berkas pembuluh bertipe kolateral, pada bagian tengah terdapat empulur batang. 
Batang secara umum terdiri atas tiga bagian yaitu bagian epidermis, korteks, dan stele. Secara morfologi telah di jelaskan bahwa tanaman Ashitaba adalah suatu jenis tanaman yang tidak mengalami percabangan dan struktur batangnya mempunyai ukuran yang relatif sama dari pangkal sampai ke ujung pangkal.










Jaringan epidermis tersusun oleh selapis sel , tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang terlalu besar. Ashitaba ketika sudah dewasa tidak dapat membentuk kambium gabus karena batangnya lebih banyak menyimpan air atau banyak mengandung air.Epidermis terdapat pada bagian terluar batang yang berfungsi sebagai pelindung dari kehilangan air. Korteks yaitu tersususn oleh beberapa lapis sel  parenkim yang tidak teratur dan berdnding tipis, bayak ruang antar sel. Terdapat klenki dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokng dan penguat tubuh. Sel-sel korteks bagian dalam yang mnegndung amilum di sebut floterma (sarung tepung). Jarnga-jaringan yang merupakan jaringan merstem dasar pada tanaman Ashitaba belum begitu jelas. Namun jasi yang di haskan yang berupa getah warna kuning tersebut di hasilkan dari penyimpanan cadangan makanan. Bila di bandingkan denga gjumlah getah yang di hasilakn tanaman Ashataba ini pada daun lebih sedikit kemungkinan di sebabkan karena pada daerah batang jaringan parenkimnya terlihat jelas sedang pada dauan hanya berupa selubung parenkim saja.        

Sama halnya dengan yang ada pada daun letak berkas pembuuh seperti xilem dan floem tidak teratur tersebar di dalam endodermis atau tersebar pada meristem dasar dan di lindungi sarung berkas pengangkut. Fungsi floem yaitu berfungsi untuk mengangkut zat makanan yang di buat di daun menuju ke seluruh tubuh. Sedangkan xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan garam dari akar ke daun.  
Stele merupakan bagian batang yang terletak paling dalam. Lapisan paling luar dari stele di sebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalamnya terdapat jaringan parenkim dengan berkas pembuluh pengangkut yang terdiri atas xilem dan floem. Iakttan xilem terletak berdampingan dengan ikatan floem dan, xilem di sebelah dalam sedangkan floem menghadap ke luar. Pada tanaman Ashitaba xilem dan floem tidak di pisahkan oleh kambium karena pada batang Ashitaba tidak mempunyai kambium.
Tanaman Ashitaba ketika masih muda belum mempunyai empulur tapi ketika sudah dewasa ashitaba mempunyai empulur walau hanya sedikit saja.

C. MORFOLOGI AKAR ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)
1. Morfologi Akar
 Akar adalah bagian pokok yang merupakan bagian .pokok yang penting bagi tubuh tumbuhan yang yang tubuhnya telah merupakan kormus. .Akar ashitaba mempunyai system perakaran serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal akar (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI) . akar tersebut tadi dalam perkembangannya akan mengalami modifikasi menjadi akar yang membesar sebagimana akar umbian yang menyebabkan akar tersebut tampak seperti akar yang mempunyai sistem perakarakaran tunggang yaitu, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akr pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI).  Akar Ashitaba berfungsi sebagaimana fungsi yang terdapat pada akar tumbuhan pada umumnya yaitu berfungsi sebagai berikut :
1)      Untuk memperkuat berdirinya tumbuhan
2)      Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah
3)      Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4)      Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.













Adapun warna dari akar Ashitaba tersebut adalah berwarna coklat tua jika sudah dewasa tapi jika masih muda akan berwarna puith agak kuning-kuning ataubahkan bisa juga berwarna cokalat muda jika menjelang masa dewasa. Akar Ashitaba mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.       Leher akar/ pangkal akar yang merupakan bagian yang langsung berhubungan denagn pangkal batang.
b.      Ujung akar yaitu yang merupakan bagian yang paling muda yang selalu melakukan peremajaan sel atau melakukan pembelahan karena pada  daerah tersebut merupakan suatu daearha yang di sebut sebagai daearah neristem apikal yang tersusun atas sel-sel embrional yang selalu muda.
c.       Batang akar, yang terdapat antara leher akar dan ujungnya di mana pada bagian ini terdapat banyak jaringam yang mengalami diferensiasi sel.
d.      Cabang-cabang akar yang merupakan bagaian-bagain yang secara tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing akan mengadakan percabangan lagi.
e.       Serabut akar yaitu merupakan suatu bagaian yang juga di miliki oleh Ashitaba yaitu merupakan suatu serabut yang kemudian bermdifikasi membentuk akar umbi sebagai bentuk dari aplikasi akar dalam hal sebagai tempat untuk penimbunan cadangan makanan.
f.       Rambut-rambut akar, merupakan bagian yang sifatnya sementara yaitu umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung akar. Jika akar bertamabah panjang rambut-rambut akar yang paling  jauh dengan ujung kemudian akan mati tetapi akan tumbuh tidak jauh dari ujung yang mati tersebut.
g.      Tudung akar yaitu bagain yang letaknya paling ujung, terdiri atas jarinagn yang berguna untuk pelindungi ujung akar yang masih muda dan lemah. Tudung akar sebagai pelindung ujung akar yaitu dalam menembus tanah merupakan bagian yang di pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus di ganti dengan yang baru.
Ketika tumbuhan masih kecil akar sudah tumbuh di dalam bakal biji yang di sebut sebagai akar lembaga. Jika sudah berkembang akar lembaga tersebut akan tumbuh dengan aura yang berbeda.

2. Anatomi akar
Akar merupakan suatu organ vital yang harus di miliki setiap tumbuhan. Karena peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Di balik peran yang di maiankan tersebut terdapat jaringan-jaringan yang selalu bekerja untuk memaksimalkan peran tersebut. Seperti yang terjadi pada tanaman Ashitaba yang mempunyai banyak komponen jaringan yang berperan dalam hidupnya. Adapu jaringan yang berperna tersebut di antaranya yaitu terdapat epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
 








Epidermis terdiri atas selapis sel yang letaknya dan tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Sel-sel epidermis yang letaknya satu garis dengan berkas ruang xilem mengalami modifikasi membentuk bulu akar. Bulu-bulu akar berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Korteks, terdiri atas beberapa lapaisan sel yang berdinding tipis serta susunanya tidak rapat. Banyak terdapat ruang-ruang anatar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Endodermis, jaringan yang yang merupakan batasan terdalam lapaisan korteks, terdiri atas selapis sel yang bentuk dan struturnmya khusus. Pada dinding radial sel-sel endodermis mengalami penebalan dari lignin atau suberin, yang bersifat impermeabel. Penebalan dinding tersebut tanpak seperti pita yang mengelilingi dinding sel yang di sebut pita kaspari. Air dan garam-garam mineral masuk kedalam plasmodesmata.
Silinder pusat merupakan bagian yang terdapt di sebelah dalam endodermis. Bata terluara dari silinder pusat terdiri dari jaringan perisikel yang mudah di bedakan dari jaringan lainnya. Sel-sel perisikel yang berhadapan dengan berkas xilem besifat meristematis (aktif membelah) dan mampu membentuk akar cabang.

D. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)
1. Morfologi bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang terjadi pada tanaman yang mempunyai biji. Suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba baginya untuk berbunga. Pada bunga yang merupaka suatu tempat tejadinya berbagai proses seperti proses persarian (pebnyerbukan) dan pembuahan yang kemudian menghasilkan buah yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi individu baru. Pada dasarnya bunga yang terbentuk pada tanaman ashitaba merupakan modifikasi dari salah satui organ yang ada padanya seperti daun, batang, dan akar. Bunga yang terbentuk merupakn penjelmaan suatu tunas (batang atau daun) yang bentuk, warna dan susunannya di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. , sehingga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan kemudian menghasilkan alat-alat perkembangbiakan. Ketika tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga, batang Ashitaba akan terhenti perkembangnanya yang kemudian batang tersebut akan melakukan perubahan warna menjadi warna merah. Sedangkan daun-daunya tetap bersifat seperti daun hanya bentuk dan warnanya yang berubah, dan berperan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan mengahasilkan  calon individu baru. Sebagian lagi yang akan mengalami metamorfosis seperti pada tanaman Ashitaba, banyak daun yang kemudian mengalami metamorfosis menjadi daun-daun pembalut atau daun pelindung yang bersifat seperti daun, denagn bentuk yang bulat memanjang dan pada awal munculnya akan terjadi pelipatan seperti daun pisang yang terdapat ulat di dalamnya. Jika di lihat dengan lebih teliti lagi daun tersebut akan berbentuk sepeti daun debnga bangun daun yang jorong.  










Keunikan dari tanaman ini yaitu selain terlihat pada bunganya yang begitu indah dengan warna yang sangat menawan yang mampu menarik minat serangga yang menyukai madunya. Tanaman ini juga memiliki ke unikan dalam hal perkembangan organ pelindung yang mengiringi tumbuhnya bunga yaitu daun pembalut atau daun pelindung yang padanya terdapat daun semu yang mana daun tersebut terjadi karena adanya modifikasi dari tanaman itu sendiri. Daun semu yang tersebut tumbuh di ujung daun yang pembalut. Namu tidak mengganggu pertumbuhan daun tempat melekatnya tersebut. Pada sample yang lebih sedikit dewasa daun semu tersebut tumbuh dengan baik dan akan tumbuh menjadi sebuah daun yang sejati.
Terhentinya pertumbuhan batang menyebabkan bagian bunga yang merupakan metamorfosis, daunnya tersusun rapat satu sama lain. Bunga Ashitaba mempunyai kekhasan yaitu mempunyai bau yang tidak di senangi oleh hama penggangu perumbuhannya. Ashitaba merupakan suatu jenis tanaman yag sangat tahan dengan serangan hama. Sehingga untuk perawatan tanaman obat ini tidak membutuhkan pupuk yang dapat mencemari lingkungan. Nama Angelica yang di beriakn oleh penemunya di dasarkan pada struktur perbungaan yang di miliki oleh Ashiataba ini yaiut mmepunyai warna yang begitu indah. Penemunya mengibaratkannya bak seorang putri yang sedang turun ke bumi membawa ketentraman. Tanaman dengan bunga yang berwarna putih yang di topang oleh kelopak yang berwarna hijau. Ketika musim kemarau bunga-bunga akan gugur dari tangkainya. Bunga Aahitaba merupakan suatu jenis tanaman dengan bunga majemuk yang tersususn dalamsuatu rangkaian berbentuk payung.
Tata letak bunga Ashitaba yaitu tumbuh di ujung batang dan berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragam atau majemuk. Tipe yang di anut oleh tanaman yang menganut sistem perbungaan yang majemuk tak terbatas. Bunga dalam umbela komposita (bisa tereduksi menjadi bunga tunggal), kapitulum, jarang dikhasium; bi-atau uniseksual, aktinomorf atau zigomorf, umum pentamer; umbella atau umbella komposita dikelilingi oleh involukrum atau involusellum; kaliks umum bentuk cincin di puncak ovarium; petal lepas, tepi melekuk ke dalam; stamen berselangan dengan petal, tumbuh di atas diskus; ginaecium 2 karpel membentuk ovarium inferus, 2 ruang, stilus 2, lepas sering dasarnya membengkak membentuk stilopodium, ovum 1 tiap ruang.
Buah skhizokarpium terdiri 2 merikarpium yang memisah ketika masak; biji dengan kulit biji menyatu dengan perikarp, endosperm berminyak mengandung asam petroselenat dan petroseledat.Terdiri 300 marga dan 3000jenis, kosmopolitan, terbanyak didaerah temperate utara, dan pegunungan tropis.
2. Anatomi bunga Ashitaba
Secara anatomi, daun mahkota dan daun mahkota mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim inijuga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah.
Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kelopak pada bagian luarnya di lapisi kitin, stomata, dan trikoma. Seperti struktur pada daun pada daun. Sel-sel daun kelopak ini mengandung klorofil. Struktur daun mahkota mempunyai satu atau banyak pembuluh darah yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai satu atau mempunayi epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonkolan yang di sebut sebagai papila dan di lapisi kutikula. Daun mahkota mempunyai warna yang bermacam-macam karena mengandung kromoplas atau pigmen tambahan lain pada cairan selnya. daun mahkota yang masih muda sering membentuk zat tepung. Pada daun mahkota sering di jumpai bau khas, karena sel-sel epidermisnya mengandung minyak volatil.
Benang sari dan putik mempunyai struktur yang berbeda. Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun dari jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mepunyai vakuola tanpa ruang antar sel. Pada epedermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, dan mungkin juga terdapat stomata. Kepala sari mempunyai struktur kompleks yang,terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus yang berisi butir-butir serbuk sari.



Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding yaitu :
1)      Epidermis merupakan lapisan terluar yang  terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memmipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak yang berfungsi sebagai pelindung epidermis.
2)      Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
3)      Lapisan tengah merupakan lapisan yang etrletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2-3 lapis sel atau lebih.
4)      Tapetum, merupakan dinding yang terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Putik mempunyai struktur yang sangat kompleks. Bagian-bagin yang menyusun putik yaitu daun-daun yang telah mengalami metamorfosis yaitu daun buah atau biji. Apabila serbuk sari yang telah matang akan terjadi pembuahan yang akan menghasilkan biji. Tanaman Ashitaba mempunyai bagian bunga yang berjumlah 3.

E. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH DAN BIJI ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi)
1. Morfologi Biji
Apabila serbuk sari  telah matang akan terjadi penyerbukan yang kemudian akan menghasilkan buah atau biji. Biji di hasilkan dari bagian buah yang di sebut sebagai bakal biji. Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mangandung calon tumbuhan baru (lembaga). Biji juga merupak sarana yang di gunakan untuk tumbuhan dalam hal penyebarannya. Pada tanaman Ashitaba buah yang di hasilkan seperti yang di hasilkan pada tanaman padi (oryza sativa). Tipe buah yang atau biji yang di hasilkan ashitab merupakan buah sejati tunggal yang kering jenis buah padi yaitu buah yag berdinding tipis, mengandung satu biji, sedang kulit biji kadang-kadang berlekatan dengan bijinya (Gembong Citro Soepomo,1997,Morfologi Tumbuhan , yogyakarta : UGM  - IKAPI). Sehingga pada tanaman Ashitaba buah yang di hasilkan sering di sebut sebagai biji.
Warna biji yang di hasilkan pada tanaman Ashitaba berwarna hijau dan ketika sudah dewasa akan menjadi kering. Tanaman Ashitaba bijinya di hasilkan langsung pada bagian bunga yang tersusun dalam payung majemuk. Jadi pada tanaman ini terjadi penyerbuakan langsung dan menghasilkan buah. Pada bunga tanaman ketika akan terjadi pembuahan bunga yang menjadi bagian dari mahkotanya akan bermodifikasi membentuk buah.



















Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah yaitu sebagai berikut.
a.       Daun pelindung
b.      Daun kelopak
c.       Tangkai putik
d.      Kepala putik
e.       Tangkai bunga
f.       Perhiasan bunga
g.      Dasar bunga
Jika kita lihat pada tanaman Ashitaba yang berkembang menjadi buah yaitu daun daun kelopak, tangkai putik, kepala putik, tangkai bunga, perhiasan bunga, dan dasar bunga.

2. Anatomi buah dan biji Ashitaba

Biji terdiri atas kulit biji, tali pusar, inti biji atau isi biji. Kulit biji merupakan bagian terluar biji yang berasal dari selaput biji. Biji tanaman ashitaba terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan kulit luar dan dalam.
Lapisan kulit luar. Lapisan ini mempunyai sifat yang tipis. Jika masih muda lapisan luar teras agak tebal dan berair tapi jika sudah dewasa akan seperti pada tanaman padi. Bagian ini merupakan bagian yang pelindung bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar mempunyai warna yang mneyerupai warna kelopak jika masih muda. Lapisan kulit dalam.strukturnya tipis seperti selaput yang disebut sebagai kulit ari.
Bagian yang lain dari biji terdiri dari inti biji. Inti biji adalah semua bagian bij yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas lembaga yang terdiri atas lembaga yang nerupakan jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri. 

BAB IV
MANFAAT TANAMAN ASHITABA (Angelica keiskei koidzumi) DAN CARA PEMANFAATANNYA

Tanaman herbal Ashitaba sebelas berisi berbagai jenis vitamin dan mineral tiga belas. "Analisis gizi mengungkapkan bahwa 100 gram bubuk Ashitba mengandung beta - karoten konten setara dengan empat wortel, vitamin B2 setara konten hingga 28 siung bawang putih, vitamin C konten setara dengan 4 lemon dan sembilan kali jumlah zat besi yang ditemukan di bayam ". Juga, kandungan gizi Ashitaba: asam folat, vitamin B1, B3, B5, B6 B12 (Biasanya B12 tidak ditemukan pada tumbuhan, tetapi dapat diperoleh dalam daging, ikan dan telur. Pengurangan B12 kognitif dan terkait dengan masalah sistem saraf, selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan anemia pernisiosa.), dan mineral kalsium, magnesium, kalium, fosfor, seng, tembaga, belerang, mangan, dan silikon. Ashitaba berisi tingkat tinggi klorofil (pigmen hijau yang ditemukan dalam banyak tanaman. Melalui proses fotosintesis, klorofil mengumpulkan dan menyimpan energi dari cahaya. Hampir identik (Ashitaba) kepada molekul hemoglobin dalam sel darah merah, disebut sebagai "darah alam . Fungsinya dalam darah untuk membawa lebih banyak oksigen ke jaringan tubuh dan melakukan pembersihan sebagai agen darah dan hati. Suatu jenis mineral yang ditemukan dalam mempromosikan Ashitaba produksi interferon (Interferon diproduksi dalam tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Interferon digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker: ginjal, multiple myeloma, melanoma maligna, dan tumor. Potensial antioksidan yang ditemukan Ashitaba adalah Coumarins. Senyawa yang ditemukan Ashitaba disebut chalcones (The pigmen yang ditemukan di chalcones menghasilkan jus warna kuning dari rempah ...
Ashitaba adalah multi-fungsional hijau super makanan yang dapat membantu Anda lambat penuaan dan tetap muda dan sehat dengan luwes dan bebas kerut kulit. Ini adalah sayuran berdaun hijau, mengandung antioksidan flavonoid (chalcones) dan kaya akan asam amino, vitamin dan mineral (A, B, B2, C, B12, Besi, Kalium dan lebih), klorofil, enzim dan serat. (lihat FAQ). Ashitaba terdaftar sebagai Makanan Hijau paling populer di Jepang. Sayur ini juga mengandung faktor pertumbuhan saraf (NGF) - Nutraceutical Dunia.
      Banyak manfaat kesehatan ini telah disebabkan oleh senyawa yang dikenal sebagai chalcones di ashitaba. Chalcones beberapa hadir dalam ashitaba-setidaknya 10, catatan Hackel. Oleh karena itu, JBSL juga telah mengembangkan bahan berkonsentrasi tinggi dengan tingkat ashitaba chalcones. "Ini sangat unik polyphenol yang ditemukan dalam daun, tetapi berlimpah dalam kuning cerah getah tanaman," katanya. "Kami mengumpulkan getah dan berkonsentrasi pada rasio standar dua chalcones, dan kemudian membuat bubuk tersedia sebagai suplemen gizi-bahan, juga." Seluruh-daun ashitaba bubuk memiliki menyenangkan, hijau, vegetatif, ringan dengan sentuhan rasa manis-dan itu 100% bubuk ashitaba daun, tidak ada yang ditambahkan. "Anda bisa saja mengambil daun dari tanah dan pop itu ke mulut Anda, dan rasanya yang enak," kata Hackel. Namun, chalcone bubuk (30% ashitaba getah dan 70% bercabang cyclodextrin) cukup pahit dan memerlukan penggunaan bijaksana dan menyembunyikan rasa agen. JBSL bermaksud untuk mengejar GRAS persetujuan FDA untuk bahan dalam waktu dekat dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi USDA organik. Saat ini bahan-organik bersertifikat di Jepang.

A. TEH ASHITABA
  Ashitaba efisien mengembalikan fungsi organ, khususnya hati dan ginjal, meningkatkan kemampuan tubuh sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri.Untuk membantu Anda mengembalikan kesehatan tubuh Anda secara alami Linda telah menciptakan berikut  ashitaba. Kesehatan dari dalam Primary Penggunaan Ashitaba adalah:
1.      Untuk membersihkan darah dan meningkatkan sirkulasi darah. Lebih khusus ini
        Mengatur mempromosikan kesehatan jantung hipertensi Mengurangi kadar kolesterol Meningkatkan peredaran darah ke otak, jantung, anggota badan, mata, dan kulit Meningkatkan fungsi otak memori dan visi Meningkatkan Mengurangi keriput Mendukung fungsi hati dan ginjal Mencegah kanker Memperkuat sistem kekebalan tubuh Meningkatkan metabolisme gula darah Mengatur Membantu mengendalikan berat badan Mencegah osteoporosis Treats menyakitkan menstral haid tidak teratur siklus memperlakukan memperlakukan gejala menopause Treats anemia atau kelemahan otot Mengurangi nyeri sendi dan mengurangi alergi dan sinus Fungsinya sebagai antibakteri dan Antiviral memperlakukan porsi insomnia Meredakan konstipasi sebagai agen anti-tumor Meredakan kejang otot polos dalam arteri dan tabung bronkial Mencegah energi Replenishes trombus (gumpalan darah) cytophy menekan menekan sekresi asam lambung berlebihan  Sebagai antioksidan kuat, membantu untuk melindungi organ tubuh dari radikal bebas merusak dan memperlambat proses penuaan. 
2.      Detoksifikasi oleh peningkatan gerakan usus halus. Ini juga bertindak sebagai diuretik yang efektif untuk membuang limbah beracun dari tubuh.
 Ashitaba adalah baik untuk visi, dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, juga ampuh pelawan kanker, dan darah yang efektif purifier, racun, dan banyak lagi. Untuk penjelasan lengkap lihat bagian FAQ kami.  Ashitaba adalah lactogate dan sebagai racun, membantu menghilangkan logam berat seperti merkuri, timah dll, yang telah ditemukan dalam air susu ibu, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dengan susu yang sehat bagi bayi.
  Ashitaba efisien mengembalikan fungsi organ, khususnya hati dan ginjal, meningkatkan kemampuan tubuh sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Kesehatan ashitaba product Natural persediaan Ashitaba Farm Organik Green dalam tiga bentuk:  Pertama (kiri) adalah dalam keseluruhan organik longgar kering bentuk makanan yang mengandung daun dan batang. Rekomendasi tersebut untuk menggunakan Satu Sendok teh, 1 atau 2 kali sehari sebelum makan.    ashitaba kapsul botol campuran ini dapat dibuat sebagai teh, ditambahkan ke jus, atau ditaburkan di atas salad dan makanan lain. Paket beratnya sekitar 60g dan persediaan satu bulan.     Green Ashitaba juga datang dalam kapsul (kanan). Kering yang sama longgar seluruh makanan organik yang mengandung bentuk daun dan batang sayur yang terkandung dalam kapsul. Ambil 4-5 kapsul sebelum makan, satu atau dua kali sehari, dengan air. Setiap botol berisi 120 kapsul.  Ashitaba Hijau juga dapat digunakan sebagai bahan mie, es krim, es teh, atau sebagai pengganti teh hijau. "Ashitaba - lebih baik daripada Green Tea". Ashitaba Hijau juga dapat digunakan dalam produk rambut, produk kulit, dan produk spa. produk kecantikan  Tincturewhen meningkatkan energi tetapi tidak punya waktu untuk membuat secangkir teh ashitaba kemudian berpikir tentang beberapa tetes tingtur. Membantu ketika Anda memiliki keracunan makanan atau sinus. Terapkan topikal pada luka, luka, jerawat, gigitan serangga dan bahkan bisul.   Sebuah pengingat: Ashitaba Hijau adalah Hijau organik Utuh Makanan, bukan obat. Sehingga Anda dapat minum sebanyak ashitaba cangkir teh seperti yang Anda lakukan teh lainnya. Anda dapat menyertakan ashitaba sebagai bahan makanan Anda seperti yang Anda lakukan ramuan lain atau sayuran. Tubuh akan mengambil nutrisi yang dibutuhkan untuk mengembalikan atau mempertahankan keseimbangan yang sehat. Berikut menunjukkan bioscan dari Linda Hayano, pemilik / penumbuh dari Ashitaba Green, sekarang 74 dan yang setia dari Ashitaba peminum teh hijau. Skor SCS ini menunjukkan bahwa konsumsi harian of 1 - 2 sendok teh organik berkualitas tinggi seluruh makanan seperti Ashitaba Hijau dapat membantu Anda tetap muda dan sehat.  Daripada minum teh hijau atau kopi untuk energi, cobalah ashitaba teh hijau untuk kesehatan, kecantikan dan ekonomi. (Klik di sini untuk melihat "Ashitaba - Teh Hijau lebih baik daripada") Dukungan Anda akan menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan yang berkelanjutan petani organik di Amerika Serikat.
Ashitaba Tea, merupakan teh kesehatan yang dibuat dari tanaman ashitaba (seledri jepang) yang ditanam secara organik. Ashitaba Tea kaya akan nutrisi dan merupakan sumber antioksidan alami penangkal radikal bebas. Minuman ini akan membantu menjaga kesehatan dan stamina anda sehari-hari.
Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif (menyerang sel-sel sehat) dan berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas umumnya berasal dari lingkungan, asap kendaraan, asap rokok dan makanan/minuman yang tidak sehat. Radikal bebas merupakan penyebab dari berbagai macam penyakit degeneratif seperti kanker, jantung koroner, diabetes, dll. Zat yang mampu menangkal radikal bebas disebut sebagai antioksidan.
Ashitaba Tea merupakan sumber antioksidan alami seperti Vit. A, Vit. C, Vit. E, Betakaroten dan flavonoid khalkon (getah Ashitaba) yang merupakan antioksidan kuat. Satu cangkir Ashitaba Tea mengandung akivitas antioksidan 82 % (Hasil analisis Universitas Muhammadiyah Malang No. 516/LK-B/X/2007) .
Khasiat :
*      Menjaga stamina sehari-hari
*      Membantu meningkatkan vitalitas
*      Membantu meredakan asthma
*      Memberikan efek diuresis (pembersihan saluran kencing)
*      Menurunkan kadar gula darah
*      Menghambat pertumbuhan tumor
*      Memiliki kandungan chlorophyl yang sangat tinggi Menangkal radikal bebas dalam tubuh yang merupakan sumber penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, kanker, jantung koroner, dll.
Cara Penyajian :
1.      Celupkan Sugar Leaf Ashitaba Tea ke dalam air panas, naik turunkan kantong celup hingga merata.
2.      Setelah 5 menit coba rasakan, jika sudah terasa manis kantung celup sebaiknya diangkat.
 Ashitaba/Anjelica adalah tanaman asli dari Jepang dikenal sebagai “Harta Karun” dan “Raja Sayur Mayur”. Menurut sejarah orang Jepang Ashitaba merupakan tanaman untuk panjang umur yang dulu dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Pada masa-masa jaman edo, Hachi Jo Islan Ashitaba juga dikenal sebagai Jamu-jamuan Umur Panjang. Karena daya hidupnya yang kuat, bila dipetik daunnya hari ini maka daun muda yang baru akan bertunas esok harinya.
Ashitaba, termasuk jenis tumbuhan dari rumpun selecxi (celery). Jenis tanaman tahunan yang bisa mencapai umur 4 tahun. Banyak bunga putihnya merekah di musin gugur setelah menanamnya selama 3 tahun. Bunga putih ini mengingatkan mahkota bidadari. Tidak salah jika nama latinnyapun berarti bidadari. Banyak jamu-jamuan medis dari Radix Ashitaba sebagai dasar utama dari pengobatan resep china. Kandungan Beta Carotene pada Ashitaba lebih tinggi dibandingkan sayuran warna hijau maupun kuning. Di Indonesia bisa tumbuh di daerah puncak atau yang berhawa dingin. Yang sudah banyak membudidayakan ashitaba adalah masyarakat Lombok, Nusa tenggara Barat. Berdasarkan hasil penelitian dr. Okuyama dari Tokyo Meiji University of Pharmacy , ashitaba dapat mengobati :
a. penyakit hati,
b. kanker paru
c. kanker kulit.
d glukoma,mata minus plus dan katarak.
Penelitian dari dr. Yoshiko Inamoro dari Osaka University of Pharmacy, menyimpulkan bahwa ashitaba dapat mencegah pembekuan darah serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.secara ilmiah daun ashitaba bisa untuk mengobati kanker kulit,maka ashitaba juga sangat bagus untuk menghaluskan dan melembutkan kulit.









Teh Ashitaba terbuat dari daun Ashitaba Fresh dengan polatanam organic, Teh Ashitaba apabila diseduh dengan air mendidih partikel aktifnya akan segera keluar(plasmolisis) dengan mengeluarkan aroma segar khas daun ashitaba Fresh dan mengeluarkan warna kuning kehijauan.Warna kuning dan warna hijau pada seduhan air Teh Ashitaba adalah perpaduan antara mineral , Vitamin dan chalcons yang berperan sebagai antioksidaNyang dapat menekan dan mengeluarkan zat radikal bebas penyebab penyakit Kanker, struk, Darah tinggi, kencing manis, penyempitan pembuluh darah dan beberapa penyakit degenerative lainnya. Oleh karena Itu minumlah Teh Ashitaba, setiap seduhan satu cangkir dengan satu sendok teh mengandung antioksidan 82%

B. ASHITABA (Seledri Jepang)














Ashitaba/Anjelica adalah tanaman asli dari Jepang dikenal sebagai “Harta Karun” dan “Raja Sayur Mayur”. Menurut sejarah orang Jepang Ashitaba merupakan tanaman untuk panjang umur yang dulu dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Pada masa-masa jaman edo, Hachi Jo Islan Ashitaba juga dikenal sebagai jamu-jamuan Umur Panjang. Karena daya hidupnya yang kuat, bila dipetik daunnya hari ini maka daun muda yang baru akan bertunas esok harinya
Ashitaba, termasuk jenis tumbuhan dari rumpun selecxi (celery). Jenis tanaman tahunan yang bisa mencapai umur 4 tahun. Banyak bunga putihnya merekah di musin gugur setelah menanamnya selama 3 tahun. Bunga putih ini mengingatkan mahkota bidadari. Tidak salah jika nama latinnyapun berarti bidadari. Banyak jamu-jamuan medis dari Radix Ashitaba sebagai dasar utama dari pengobatan resep china. Kandungan Beta Carotene pada Ashitaba lebih tinggi dibandingkan sayuran warna hijau maupun kuning. Di Indonesia bisa tumbuh di daerah puncak atau yang berhawa dingin. Yang sudah banyak membudidayakan ashitaba adalah masyarakat Lombok - Nusa Tenggara Barat.Berdasarkan hasil penelitian dr. Okuyama dari Tokyo Meiji University of Pharmacy , ashitaba dapat mengobati :

a. penyakit hati,
b. kanker paru
c. kanker kulit.
d. glukoma,mata minus plus dan katarak
Penelitian dari dr. Yoshiko Inamoro dari Osaka University of Pharmacy, menyimpulkan bahwa ashitaba dapat mencegah pembekuan darah serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.Ashitaba adalah sayuran hijau daun yang membersihkan, penuh nutrisi dan kaya serat, tinggi kandungan flavonoid antioksidan (chalcones) yang dapat mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas dan meningkatkan peredaran darah. Chalcones sebagai antioksidan yang aktivitasnya melebihi anggur merah, kedelai dan teh hijau.
Ketika ashitaba digunakan dalam produk kulit akan menghasilkan kulit yang lentur, bebas dari kulit berkerut. Ashitaba dapat menyembuhkan kulit mati yang menyebebakan warna kulit memudar atau pori-pori yang membesar. Ashitaba bersifat anti-bakterial dan anti-inflamasi sehingga tidak menyebabkan iritasi dan kulit memerah. Ashitaba dapat menyembuhkan luka, jerawat, goresan, gigitan serangga dan borok.Ashitaba dapat mencegah infeksi dan melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Sesuai untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan kombinasi. Anti jamurnya dapat bekerja pada kaki atlit dan sesuai untuk kulit. Ketika ashitaba digunakan pada produk rambut dan kulit kepala akan melembabkan dan meminyaki kulit, dapat merangsang pertumbuhan rambut yang bersinar, banyak dan kuat.Sebagai makanan, ashitaba terdiri dari vitamin A, B, B2, C, B12, besi dan potassium. Ashitaba termasuk dalam sayuran hijau paling populer di Jepang. Ashitaba baik untuk penglihatan, dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, dapat mencegah kanker, memurnikan darah, detoksifier (pengeluaran racun) dan lain sebagainya.
Ashitaba adalah lactogate dan sebagai detoksifier dapat mengeluarkan logam berat seperti merkuri, timbal dan sebagainya yang dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI) dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ashitaba dapat memperbaiki fungsi organ, khususnya untuk hati dan ginjal. Dapat meningkatkan metabolisme untuk mengontrol berat badan dan menurunkan kadar gula darah, mempertinggi kemampuan badan untuk melawan penyakitnya sendiri.





C. MALAIKAT PENYEMBUH NEGERI SAKURA

 

 

 

 

 

 

 

 

Rahasia umur panjang penduduk Hachijo, Jepang, hingga rata-rata 90 tahun akhirnya tersingkap. Mereka rutin mengkonsumsi ashitaba setiap hari. Tanaman obat kaya antioksidan itu mereka jadikan sayur menyebabkan daya tahan tubuh sangat kuat.
        Dr Nurliani Bermawie, periset di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) menuturkan, “Ashitaba mempunyai getah berwarna kuning atau chalcones yang keluar dari batang dan daun. Di situ terdapat beberapa bahan aktif seperti xantoangelol dan 4-hydroxyderricin yang merupakan antioksidan,” ujar doktor alumnus University of Reading, Inggris. Di antara sekitar 50 anggota genus Angelica, ashitaba satu-satunya yang memiliki getah kuning itu.
        Tanaman yang kini dibudidayakan Balittro itu bernama ilmiah Angelica keiskei Koidzumi. Angelica disematkan lantaran ia multikhasiat alias tokcer mengobati beragam penyakit maut. Selain kaya antioksidan, tanaman itu juga ampuh mengatasi kanker seperti dibuktikan secara sahih oleh Toru Okuyama. Peneliti di Fakultas Farmasi di Meiji University Jepang, itu memberikan ekstrak ashitaba pada tikus pengidap kanker paru dan kanker kulit. Enam bulan berselang, pertumbuhan kanker paru dan kanker kulit tikus berhenti.
        Hasil itu diperkuat oleh riset Kimura Y di Kedokteran, Ehime University Jepang. Ia memberikan ekstrak akar ashitaba 100 mg per kilogram bobot tubuh tikus yang menderita tumor paru. Pertumbuhan tumor itu terhambat dan tidak terjadi metastasis alias penyebaran sel ke jaringan lain. Senyawa aktif yang berperan menghambat pertumbuhan tumor itu adalah xanthoangelol. Ia menghambat sintesis DNA pada sel-sel tumor.
        Xanthoangelol yang merupakan kandungan utama getah kuning ashitaba juga terbukti ampuh mengobati neuroblastoma alias kanker saraf dan leukemia. Tabata K Nihon University Jepang, membuktikan xanthoangelol bersifat apoptosis alias menyebabkan program kematian sel kanker. Setelah inkubasi selama 4 jam, terjadi apoptosis sel. Itu lantaran caspase-3, sejenis protein dalam sel leukemia dan neuroblastoma menjadi aktif setelah diberi xanthoanglol dan memicu program pematian sel alias apoptosis.
Klorofil

         Keampuhan ashitaba sebetulnya terungkap sejak era dinasti Ming (1518―1593). Saat itu para tabib meresepkan ashitaba untuk menghilangkan kesulitan menstruasi, memperlancar aliran darah, obat diuretik, dan memperlancar air susu ibu. Kini banyak uji ilmiah untuk membuktikan keampuhan ashitaba. Di samping sebagai antikanker, kerabat pegagan Centella asiatica itu juga berkhasiat sebagai antihipertensi sebagaimana dibuktikan Hirhosi Ogawa di Fakultas Kedokteran Kinki University, Osaka.
        Senyawa 4-hydroxyderricin dalam getah kuning batang ashitaba menekan tekanan darah sistolik. Faedah lain mengurangi LDL (low density lipoprotein) atau kolesterol jahat dan trigliserida dalam hati tikus yang menderita stroke dan hipertensi. Ashitaba juga memiliki aktivitas antidiabetes. Kazuo Hida, herbalis di Jepang, menyebutkan 6 bulan setelah konsumsi ashitaba, kadar gula darah turun dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl.
        Menurut Tatsuji Enoki di Biotechnology Research Laboratories, Takara Bio Inc. Jepang, kandungan 4-hydroxyderricin (4-HD) dan xanthoangelol dalam ashitaba memiliki kemampuan seperti insulin sehingga dapat menurunkan kadar gula darah.
        Tanaman dari Hachijo itu kaya kandungan klorofi, zat hijau daun yang berperan dalam mengumpulkan dan menyimpan energi dari matahari. Menurut Dr Leenawati Limantara MSc, ahli klorofil dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, klorofil adalah pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik. “Perannya sebagai antena penangkap cahaya dan pentransfer energi dalam proses fotosintesis,” kata alumnus Kwansei Gakuin University, Kobe, Jepang, itu.
        Klorofil merangsang produksi sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Zat hijau daun itu pembersih darah dan hati serta mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik dalam saluran pencernaan. Bahkan klorofil juga mampu meredam pertumbuhan sel kanker karena memiliki efek sitotoksik.
        Angelica keiskei kaya betakaroten, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, biotin, asam folik, dan vitamin C. Ia juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, potasium, fosfor, seng, dan tembaga. Menurut Nurliani, ashitaba juga mengandung vitamin B12 yang biasanya ada pada hewan. Vitamin ini berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, meningkatkan produksi hormon, memperkuat sistem imun tubuh dan meningkatkan daya pikir. Akar ashitaba mengandung furanokumarin berfungsi sebagai antikanker.
Malaikat
        Dengan seabrek khasiat, pantas jika tanaman itu nama Angelica keiskei Koidzumi. bahasa Latin, angelica berarti malaikat. Nama spesies keiskei untuk menghargai ahli botani Jepang pada abad ke-19, Ito Keisuke. Sosok tanaman itu mengingatkan kita akan seledri. Bedanya, ukuran ashitaba lebih besar, tinggi mencapai 1,2 m. Keduanya―ashitaba dan seledri―memang masih sekerabat, sama-sama anggota famili Apiaceae.
        Pertumbuhan daunnya sangat cepat. ”Sekarang daunnya dipetik, besok sudah mulai tumbuh lagi,” kata Nurliani menerangkan kecepatan tumbuh daun ashitaba. Itulah sebabnya ia dijuluki tomorrow leaf. Bunganya hemaprodit karena organ jantan dan betina berada dalam satu bunga. Penyerbukan tanaman dataran tinggi itu biasa dibantu oleh serangga. 
        Tanaman bergetah kuning itu menyukai tempat yang terkena cahaya, tetapi mampu tumbuh di tempat ternaungi. Pada umur 4―6 bulan, daun dan getah malaikat penyembuh itu bakal mengobati beragam penyakit.



5 komentar:

  1. introduce our company supply raw materials of organic Ashitaba powder products from Indonesia .When you are interested companies can contact us immediately by reply e-mail


    Thank you
    Owner
    Mr.Iwan Setyabudi
    Trawas 61375 - east java
    Indonesia
    Mobile :+62-812-1779-4228
    www.ashitabatrawas.com

    BalasHapus
  2. bagaimana cara minum serbuk akar ashitaba

    BalasHapus
  3. bagaimana cara minum serbuk akar ashitaba

    BalasHapus
  4. makalah ini ada rujukannya kah??

    BalasHapus